Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERILAKU PENYEBARAN BERITA HOAX DAN HATE SPEECH DI KALANGAN MAHASISWA DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Mustamin, Madina Thulhidjah; Hilmiyah, Mifda; Nurdyansa, Nurdyansa
CORE: Journal of Communication Research Vol 2 No 2 (2024): CORE, JULI 2024
Publisher : CORE: Journal of Communication Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/core.v2i2.1378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku penyebaran berita hoax dan hate speech di kalangan mahasiswa di media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan sepuluh mahasiswa dari berbagai universitas dan program studi untuk memahami pengalaman mereka terkait berita hoax dan hate speech, serta respons mereka terhadap fenomena tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita hoax sering kali dipercayai dan disebarkan karena kurangnya literasi digital dan kecenderungan menelan informasi secara mentah-mentah. Hoax yang sering ditemui melibatkan informasi sensasional seperti berita kematian selebriti atau informasi kesehatan yang tidak benar, serta tentang hadits-hadits palsu. Mahasiswa cenderung merasa kesal dan frustasi ketika menemukan bahwa informasi tersebut adalah hoax, dan beberapa dari mereka melaporkan atau memberi tahu teman-teman mereka tentang kebenaran informasi tersebut. Di sisi lain, hate speech di Instagram menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi korban, seperti rasa sakit hati, hilangnya kepercayaan diri, dan trauma. Motivasi utama di balik penyebaran hate speech adalah mencari perhatian, likes, dan viewers. Meskipun beberapa mahasiswa memilih untuk tidak peduli dengan hate speech, mereka tetap menyadari dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan suasana social. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan adanya peningkatan literasi digital melalui pendidikan dan pelatihan, kampanye kesadaran, penguatan regulasi dan kebijakan, pengembangan teknologi deteksi hoax, dan penyediaan layanan dukungan bagi korban hate speech. Peningkatan literasi digital dan kesadaran tentang bahaya hoax dan hate speech diharapkan dapat mengurangi penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian, serta menciptakan lingkungan media sosial yang lebih aman dan sehat bagi mahasiswa.
Media Sosial dan Masyarakat: Ditinjau Dari Analisis Kultivasi Media Rahman, Abd; Hilmiyah, Mifda
KOMUNIDA : Media Komunikasi dan Dakwah Vol 14 No 1 (2024): Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/komunida.v14i1.9643

Abstract

This study examines in depth the cultivation analysis of media from social media users. Society or social media users, from the perspective of cultivation theory, are always positioned as recipients of all products in the media. Society is considered as passive spectators who only react to what they see and hear in the media. This research focuses on social media because social media is considered the medium closest to society today. Social media is currently the most strategic place to cultivate society, whether it is about fashion, economics, health, social issues, or politics. Therefore, many people use it for promotions on social media. The presence of digital media or social media provides a unique new phenomenon to be researched using cultivation analysis. This research is a literature review that attempts to view, discuss, and actualize Cultivation Theory. The results of this study explain that, according to cultivation theory, messages in the media can influence society.
Kecakapan Digital untuk Media Ramah Anak di Kabupaten Enrekang Hilmiyah, Mifda; Hayat, Nahrul; Maemunah, Maemunah; Hidayati, Sari; Rahman, Abd.; Mikola, Nanda
Jurnal Media Pengabdian Komunikasi Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Media Pengabdian Komunikasi
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/medikom.v5i1.346

Abstract

Abstract This research explores people's digital skills in Enrekang Regency in creating child-friendly media and supporting digital literacy campaigns. In the ever-growing digital era, children are exposed to various types of media that can have both positive and negative impacts. The service method uses the Focus Group Discussion (FGD) method, which is the lecture method and training. This service involves 20 homemakers. The research results show that although most people in Enrekang Regency know the importance of child-friendly media, they still need help regarding technical knowledge, supervision, and limited digital infrastructure. The digital literacy campaign held in the area has positively impacted public awareness regarding digital risks and the importance of parental control. However, gaps in access to technology and understanding of comprehensive digital literacy still need to be addressed. This research suggests the need for collaboration between government, schools, and communities to strengthen digital literacy education and expand access to safe technology to create more effective child-friendly media. Keywords: Digital Skills; Child Friendly Media; Literacy Campaign, Enrekang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kecakapan digital masyarakat di Kabupaten Enrekang dalam menciptakan media ramah anak dan mendukung kampanye literasi digital. Di era digital yang terus berkembang, anak-anak dihadapkan pada berbagai jenis media yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Metode pengabdian dengan Metode Focus Group Discussion (FGD), ceramah, pelatihan. Pengabdian ini melibatkan ibu rumah tangga berjumlah 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat di Kabupaten Enrekang menyadari pentingnya media yang ramah anak, mereka masih menghadapi tantangan dalam hal pengetahuan teknis, pengawasan, serta keterbatasan infrastruktur digital. Kampanye literasi digital yang diadakan di daerah tersebut telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko digital dan pentingnya kontrol orang tua. Namun, kesenjangan dalam akses teknologi dan pemahaman tentang literasi digital yang komprehensif masih menjadi kendala yang signifikan. Penelitian ini menyarankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas untuk memperkuat pendidikan literasi digital dan memperluas akses teknologi yang aman, guna menciptakan media ramah anak yang lebih efektif di masa depan. Kata Kunci: Kecakapan Digital; Media Ramah Anak; Kampanye Literasi, Enrekang
Respons Audiens Terhadap Isu-Isu Kontroversial pada Akun Instagram Pinrang_info Aripai, Reski; Hilmiyah, Mifda
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63447/jimik.v6i2.1247

Abstract

This article aims to explore how the audience of Pinrang_info responds to controversial issues shared on the account. Does the audience tend to offer support or voice protests? The study analyzes audience responses to content shared on the Pinrang_info Instagram account, collected through comments, likes, and shares on each post discussing controversial topics. The analysis seeks to identify patterns in audience interactions, including positive, negative, or neutral sentiments expressed in their comments, as well as categorize audience responses by type. The Pinrang_info Instagram account serves as a platform for voicing controversial issues emerging in society, with an emphasis on criticism of law enforcement, social injustice, and the abuse of power. Audience responses indicate that social media increasingly serves as a channel for the public to express their concerns. Although the responses vary between serious and humorous, the audience tends to accept and agree with the posts shared.