Berdasarkan data Puskesmas Limboto pada bulan September 2024, tercatat 180 penderita hipertensi. Pelayanan yang diberikan berupa terapi farmakologis dan edukasi, tanpa terapi nonfarmakologis. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi foot hydrotherapy dan slow deep breathing terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan desain two-group pre-test post-test design. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test. Sampel berjumlah 36 responden, terbagi menjadi kelompok intervensi yang mendapat kombinasi terapi nonfarmakologis dan obat antihipertensi, serta kelompok kontrol yang hanya menerima obat antihipertensi. Sebelum terapi, rerata tekanan darah kelompok intervensi 157,11 mmHg (sistolik) dan 93,72 mmHg (diastolik) sedangkan kelompok kontrol 148,44 mmHg dan 91,83 mmHg. Setelah terapi, kelompok intervensi menurun menjadi 135,78 mmHg dan 82,00 mmHg, sedangkan kelompok kontrol menjadi 142,17 mmHg dan 87,06 mmHg. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi terapi secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (p = 0,000). Kelompok kontrol juga mengalami penurunan signifikan sistolik (p = 0,000) dan diastolik (p = 0,001). Oleh karena itu, terapi nonfarmakologis ini terbukti efektif dalam membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam program promotif dan preventif seperti Posbindu atau penyuluhan untuk mendukung pengelolaan hipertensi secara mandiri.