Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Garam Beriodium dengan Peningkatan Hb di Kabupaten Majene Darmin Dina; Sri Aryati Arta
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2025): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v3i1.426

Abstract

Latar belakang: Periode kehamilan merupakan fase dimana metabolisme energi mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan energi dan zat gizi tertentu lainnya juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perubahan komposisi serta proses metabolisme tubuh ibu, sehingga jika terjadi kekurangan gizi dapat mengakibatkan proses pertumbuhan janin tidak sempurna (Sukarni K. Incesmi dan Margareth ZH, 2013). Kehamilan merupakan peristiwa yang membuat seorang wanita merasa sempurna, dimana kehamilan ini dimulai dari proses fertilisasi (konsepsi) sampai kelahiran bayi. Usia kehamilan berkisar 266-280 hari atau 37-40 minggu, berbagai permasalahan yang dialami ibu selama proses kehamilan salah satunya adalah anemia (Hardiansyah,2014). Menurut WHO > 40% wanita hamil mengalami anemia di dunia. Dan menurut Riskesdas 2018 kejadian anemia pada ibu hamil terus mengalami peningkatan. Anemia yang terjadi pada saat kehamilan dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin yang ada di rahim Ibu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar iodium dalam garam dan kejadian anemia dengan kadar iodium dalam urine Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Desain penelitian adalah cross-sectional, dengan populasi sebanyak 386 ibu hamil dan sampel sebanyak 200 ibu hamil dengan usia kehamilan trimester I dan trimester IISampel diperoleh dengan metode purposive sampel . Pengumpulan data karakteristik keluarga dilakukan dengan menggunakan quesioner, data hb diperoleh dengan metode homecue yang menggunakan alat ukur easy touche, Kadar iodium dalam garam menggunakan metodetitrimetrik, sedangkan IUE dengan menggunakan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square Hasil menunjukkan bahwa kadar IUE 100-150 lebih banyak pada ibu hamil yang mengkomsumsi garam < 30 ppm (74,1%) sedangkan yang mengkomsumsi garam ≥ 30 ppm sebanyak (55,4%) dan terdapat hubungan antara kadar iodium dalam garam dengan kadar IUE (p<0,05). kadar IUE 100-150 lebih banyak pada ibu hamil yang mengalami anemia (73,8%) sedangkan yang tidak anemia sebanyak (57,1%) dan terdapat hubungan antara kadar Hb dengan kadar IUE (p<0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh antara kadar iodium dalam garam dan Peningkatan Hb
Deteksi Kanker Serviks Dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat di Kodim 1401 Majene dinah, darmin; Sri Aryati Arta
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): STIKes BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Penyakit ini menempati posisi tinggi sebagai penyebab kematian pada wanita, terutama akibat rendahnya tingkat deteksi dini dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan rutin. Padahal, kanker serviks termasuk jenis kanker yang dapat dicegah dan dideteksi lebih awal melalui skrining yang sederhana, terjangkau, dan efektif. Metode: Inspeksi Visual Asam Asetat merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah serviks beradada dalam keadaan normal atau patologi.Pendidikan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang kanker serviks. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan perilaku ibu di kodim 1401 Majene yang kali ini dilakukan di ruang pertemuan dalam melakukan penyuluhan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA . Metode pelaksanaan adalah dengan penyuluhan materi kanker serviks, penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan IVA, dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta. Hasil: Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Beberapa ibu mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan IVA dan berkeinginan memeriksakan IVA menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi setelah pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Kesimpulan: pelatihan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan deteksi dini dalam upaya mengendalikan kanker serviks. Setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diharapkan ibu akan tetap rutin melakukan deteksi dini dengan didukung peran aktif kader dan tenaga kesehatan.