Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon dan Kritik Tokoh Muslim Terhadap Tasawuf: Kajian Latar Belakang dan Pemikiran Fadly, Raihan; Alfani, Ilzam Hubby Dzikrillah
Spiritualita Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/spiritualita.v8i1.2120

Abstract

Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu keislaman yang mengajarkan latihan spritual untuk dekat kepada Allah. Namun pada perkembangannya tasawuf tidak bisa lepas dari respon baik atau buruk, serta kritik dari berbagai kalangan tokoh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguraikan respon dan kritik terhadap tasawuf khususnya pemikiran Ibnu Taimiyah, kaum Wahabi dan Muhammad Abduh. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan mengandalkan berbagai literatur kepustakaan yang relavan dengan tema pembahasan. Metode yang digunakan adalah metode historis dan deksriptif-analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa kritikan dari Ibnu Taimiyah, kaum Wahabi dan Muhammad Abduh memiliki titik persamaan yaitu mereka sama-sama mengkritik agama populer (pop religion) bukan tasawuf itu sendiri. agama populer adalah praktik-praktik kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat lokal yang dimasukkan ke dalam ajaran tasawuf sehingga seringkali menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan dan pemerasan terhadap para pengikutnya. Sedangkan tasawuf melandaskan ajarannya pada al-Qur’an dan hadis untuk melatih hati agar selalu merasa dekat dengan Allah.
Islamisasi Ilmu dalam Pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ziauddin Sardar Fadly, Raihan
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 1, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v1i1.1187

Abstract

Kajian ini membahas tentang Islamisasi ilmu Muhammad Naquib al-Attas dan Ziauddin Sardar. Kajian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Temuan ini menunjukkan bahwa al-Attas menginginkan islamisasi ilmu dapat dilakukan dengan melakukan pemisahan unsur dan prinsip ilmu pengetahuan Barat yang sekular dari ilmu pengetahuan. Sedangkan Sardar mengkritik gagasan tersebut karena pemisahan ilmu pengetahuan antara ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu umum yang rasional dan sekular dapat menimbulkan dkotomi. Namun islamisasi ilmu Sardar baru sampai tahap epistemologi untuk membentuk pandangan dunia yang islami, sedangkan al-Attas telah merealisasikan pandangannya dengan mendirikan universitas Islam yang bernama ISTAC. Meskipun al-Attas dan Sardar berbeda pandangan mengenai islamisasi ilmu dalam beberapa aspek, namun kedua tokoh ini memiliki persamaan pandangan untuk menolak islamisasi ilmu yang diajukan oleh Ismail al-Faruqi yang berusaha menjadikan islamisasi ilmu sebagai proses mengislamisasikan setiap disiplin ilmu pengetahuan. Karena islamisasi ilmu bukanlah pelabelan islam terhadap setiap bidang ilmu pengetahuan.