Ariska Dwi Ramadhani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dismenore, Pengetahuan dan Tindakan untuk Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Universitas Airlangga Dewi Mustikoningrum; Kristin, Alnike; Yuliana Rachmawati; Gazza Ayu Eka Prabowo; Putri, Rahmania Nabillah; Amelia Amanda Putri; Ariska Dwi Ramadhani; Rayya Afifah Ikhsani; Najmi Kinanti; Safitri, Zolfa; Mutiara Putri Pramesti; Gusti Noorrizka Veronika Achmad
Jurnal Farmasi Komunitas 2025: IN PRESS ISSUE (JUST ACCEPTED MANUSCRIPT)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi dismenore yaitu usia menarke, ekonomi, lama menstruasi, riwayat keluarga, junk food, pengetahuan terkait dismenore, konsumsi kopi, status merokok, frekuensi olahraga, dan tingkat stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dismenore, tingkat pengetahuan dismenore, dan penanganan dismenore mahasiswi Universitas Airlangga. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang didasarkan pada analisis numerikal untuk mengukur hubungan antar variabel yang terjadi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Responden adalah 111 mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor yang diteliti dengan kejadian dismenore pada mahasiswi Universitas Airlangga (p>0,05). Pengetahuan mahasiswi Universitas Airlangga tentang dismenore sudah cukup baik (92% menjawab >5 pertanyaan dengan benar; n=102), serta pengetahuan yang kurang mengenai jamu kunyit asam yang dapat membantu meringankan dismenore. Sebagian besar mahasiswi (68,5%, n=76) dimana terapi yang banyak dilakukan adalah mengompres bagian perut bawah dengan air hangat (48,6%, n=37). Hanya sebagian kecil mahasiswi yang melakukan terapi farmakologi (17,1%, n=13) dimana sebagian besarnya menggunakan parasetamol (68,4%, n=13).