Polimer nano melamin (MIP) yang dicetak secara molekuler diproduksi dengan metode cooling-heating. Tujuan dari pembuatan MIP nano melamin adalah untuk mendapatkan material sensor dalam aplikasinya. Pada penelitian ini bahan aktif dicampurkan selama 15 menit dengan variasi dan perbandingan 61:1. Setelah bahan aktif melamin di milling yang bertujuan untuk mengubah melamin berdimensi nano melamin. Proses pembuatan polimer melibatkan template nano melamin, methacrylic acid (MAA) sebagai monomer fungsional, ethylene glycol dimathacrylate (EDMA) sebagai crosslinker, benzoil peroksida (BPO) sebagai inisiator, dan etanol sebagai pelarutnya disintesis dengan metode cooling-heating. Non imprinted polymer (NIP) disintesis dengan cara yang sama sebagai polimer kontrol. NIP merupakan polimer yang sama dengan MIP, namun tidak menggunakan nano melamin sebagai bahan aktifnya. Pembuangan template pada proses ekstraksi sangat berperan penting untuk material sensor. MIP, polimer, dan NIP yang diekstraksi di karakterisasi menggunakan Fourier transform infrared (FTIR), kemudian sampel di karakterisasi menggunakan uji x-ray diffraction (XRD) dan scanning electron microscope (SEM). Hasil FTIR menunjukkan bahwa gugus fungsional nano melamin pada NIP tidak tampak bila dibandingkan dengan spektra MIP mengalami peningkatan persentase transmitansi. Hal ini disebabkan adanya penurunan konsentrasi nano melamin pada nano melamin MIP setelah ekstraksi. Hasil X-RD menujukkan bahwa ukuran kristal nano melamin sebesar 1,6 nm. Setelah dianalisis dengan software ImageJ hasil SEM menunjukkan bahwa jumlah pori yang tercetak adalah 511 pori. Data ini menunjukkan bahwa MIP nano melamin yang diperoleh memiliki potensi aplikasi sebagai material sensor.