Diare akut merupakan jenis diare berdasarkan lama waktu berlangsungnya dan dapat didefinisikan sebagai bentuk tinja yang cair dan lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis pola penggunaan antibiotika pada anak dengan diare akut yang meliputi jenis obat dan regimentasi yang digunakan serta mengevaluasi penggunaan antibiotika yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan case series yang dilakukan pada pasien anak dengan diare akut. Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotika dianalisis menggunakan alur kriteria Gyssen dalam kategori 0-VI dan evaluasi kuantitatif dianalisis dengan menggunakan sistem ATC/DDD yang ditetapkan oleh WHO. Kriteria inklusi adalah pasien anak dengan diare akut yang dirawat inap di RSI Siti Khadijah Palembang yang mendapat terapi antibiotika pada periode Januari 2019 sampai Desember 2019. Data yang didapatkan sebanyak 64 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Antibiotika yang paling banyak digunakan yaitu ceftriaxone (82,8%). Pola penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan diare akut adalah ceftriaxone dengan dosis 20–80 mg/kgBB sehari sekali, gentamisin dengan dosis 2-5 mg/kgBB dua kali sehari, ampicilin dosis 100-200 mg/kgBB tiga kali sehari, ceftazidime 25-50mg/kgBB dua kali sehari secara intravena dan cefixime dengan dosis 10-15 mg/kgBB dua kali sehari secara per oral. Hasil evaluasi secara kualitatif menunjukkan kepatuhan penggunaan antibiotika sesuai pedoman pediatri (kategori 0) sebesar 82,8% dan konsumsi antibiotika secara kuantitatif adalah ceftriaxone (19,86 DDD/100 patient days).Kata Kunci: anak, antibiotika, ATC/DDD system, diare akut, Gyssen