Juliriyanti, Nafisah Tridena
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Madura Anak Usia Dini di TK Masjid Agung Sumenep Juliriyanti, Nafisah Tridena; Kustiawan, Usep; Maningtyas, Rosyi Damayani Twinsari
SIBERNETIK: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2025): SIBERNETIK: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universita San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/sjpp.v3i1.374

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran orang tua dalam menstimulasi perkembangan bahasa Madura pada anak usia 5-6 tahun di TK Masjid Agung Sumenep. Meskipun bahasa Madura merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang dilindungi, penggunaannya semakin berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan bahasa Madura, terbatasnya tenaga pengajar, dan dominasi bahasa Indonesia dalam pendidikan menyebabkan penurunan penggunaan bahasa Madura. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mengenalkan dan mengajarkan bahasa Madura sejak dini, dengan lingkungan keluarga yang mendukung. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, melibatkan 22 orangtua murid di TK Masjid Agung Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, bahasa yang digunakan di keluarga dan sekolah cenderung berupa campuran bahasa Indonesia dan Madura. Stimulasi bahasa Madura dilakukan secara formal melalui pembelajaran muatan lokal pada kurikulum Merdeka. Beberapa orangtua, terutama yang berasal dari suku berbeda, lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, meskipun ada campuran bahasa daerah. Orangtua berperan penting sebagai komunikator dan fasilitator, meskipun belum mengajarkan bahasa Madura halus karena ketidakfasihan mereka. Anak-anak menunjukkan keterampilan sosial yang baik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Madura dan mampu berpindah antara bahasa Indonesia dan Madura, meskipun lebih sering menggunakan bahasa campuran. Anak-anak memiliki pengenalan yang baik terhadap kosakata umum bahasa Madura, namun membutuhkan lebih banyak latihan dalam membedakan penggunaan istilah yang tepat dalam konteks formal.