Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat dilakukan di UMKM Serat Nanas Desa Pangkul Kota Prabumulih. Keunikan UMKM dalam mengolah daun nanas menjadi serat dengan berbasiskan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan adalah alasan mengapa penelitian dengan tema tersebut perlu diteliti. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan subjek penelitian terdiri dari 5 orang, yaitu Ketua UMKM, 3 orang pengrajin, dan 1 orang mahasiswa magang. Selain itu, data pendukung didapatkan dari 2 orang di luar subjek penelitian, yaitu Ketua PKK dan bidan desa. Hasil penelitian menunjukkan UMKM Serat Nanas di Desa Pangkul melakukan pemberdayaan melalui tiga tahapan pemberdayaan masyarakat. Pada tahap penyadaran dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dengan cara dari rumah ke rumah, sekolah, dan bersinergi dengan mahasiswa. Tahap transformasi kemampuan dilakukan melalui pelatihan mengolah turunan serat nanas. Turunan ini dimulai dari daun, serat, benang, pintalan, dan kain. Pelatihan yang diberikan kepada pengrajin di Desa Pangkul dan luar desa memiliki fokus yang berbeda. Pelatihan mengolah turunan serat nanas diberikan kepada pengrajin di Desa Pangkul, sedangkan pelatihan yang diberikan kepada pengrajin di luar desa hanya membuat benang dan pintalan. Pada tahap terakhir, tahap peningkatan kemampuan intelektual pengrajin dapat membuat benang dan memintal di rumah masing-masing, pengrajin telah berhasil menjadi narasumber di daerah lain, dan bertambahnya pendapatan rumah tangga masyarakat melalui upah yang didapatkan.