This qualitative research emphasizes notes with detailed, complete, in-depth sentence descriptions that describe the actual situation to support the presentation of data. This research also uses historical methods. The data collection technique used direct observation of the field, interviews, and at the same time documentation. The main source for finding data is the BKM management of the Abidin mosque in Medan Maimun District, Medan City. Based on the research results conducted at the Abidin mosque in Medan Maimun District, Medan City, it can be concluded that, The Abidin Mosque is a mosque that was founded for the people of KM 3 Kampung Baru and its surroundings because of the need worship to the creator (Allah SWT). the beginning of the mosque was in the form of a surau named Batu Tiga, established in 1922. But over time this mosque has made many expansions and changes to accommodate more worshipers. This mosque stands majestically and luxuriously with unique architecture in its design. The mosque was expanded and completed in 2017 and named the Abidin mosque. (2). The Abidin Mosque has a diverse cultural acculturation in its buildings that complement each other and blend in each architecture by paying attention to every detail of the ornaments on the elements. The acculturation of the cultural touches found in this mosque is Malay, European, and Middle Eastern cultures that appear in the design of the Abidin mosque, starting from the interior and exterior walls of the mosque. As in the exterior design of the mosque in the mihrab, pulpit, pillars, and Langham. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian data. Penelitian ini juga menggunakan metode sejarah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi langsung ke lapangan, wawancara dan sekaligus dokumentasi. Narasumber utama untuk menemukan data-data ialah pengurus BKM dari masjid Abidin di Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di masjid Abidin di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan dapat disimpulkan bahwa Masjid Abidin merupakan masjid yang didirikan untuk masyarakat KM 3 Kampung Baru dan sekitarnya karena kebutuhan akan peribadatan kepada Sang Pencipta (Allah swt.) awal berdiri masjid berupa sebuah surau yang diberi nama Batu Tiga, berdiri tahun 1922. Namun seiring berjalan waktu masjid ini banyak dilakukan perluasan dan perubahan guna untuk menampung jumlah jamaah lebih banyak. Masjid ini berdiri dengan megah dan mewah dengan arsitektur yang unik pada desainnya. Masjid yang setelah dilakukan perluasan dan rampung pada tahun 2017 dan diberi nama masjid Abidin. Masjid Abidin memiliki akulturasi budaya yang beragam di bangunannya yang saling melengkapi dan menyatu di setiap arsitekturnya dengan memperhatikan setiap detail ornamen pada elemen-elemennya. Akulturasi sentuhan budaya yang terdapat di masjid ini budaya Melayu, Eropa, dan Timur tengah yang tampak pada desain masjid Abidin, mulai dari dinding interior dan eksterior masjid. Seperti pada desain eksterior masjid pada bagian kubah, menara, serambi dan jendela. Pada desain interior masjid pada bagian mihrab, mimbar, tiang penyangga dan langgam.