Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Informasi Geografis Desa Kaputihan: Implementasi dan Pengelolaan Wilayah dengan Metode Waterfall Mulyani, Yani Sri; Al Harits, Atyla Azfa; Mujahidah, Asy Syaima Attofah; Rizki, Akmal Septiana; Madinah, Fauziah Nur; Fathurohmah, Dwi Fitriani; Fauziah, Wafa
Jurnal Infortech Vol 7, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/infortech.v7i1.25596

Abstract

Abstrak  - Pemerintah desa seringkali menghadapi tantangan dalam memetakan batas wilayah dan menentukan titik lokasi bangunan fasilitas umum. Ketidakakuratan dan keterlambatan dalam pemetaan tersebut tidak hanya mengganggu proses administrasi, tetapi juga menyulitkan pengunjung dari luar desa dalam menemukan lokasi tujuan. Dampak ini berpotensi menghambat berbagai aspek pengembangan desa, mulai dari perencanaan infrastruktur hingga penyediaan layanan publik yang efektif. Saat ini, aplikasi peta daring seperti Google Maps telah banyak digunakan untuk kebutuhan navigasi. Namun, aplikasi tersebut memiliki keterbatasan, seperti waktu yang diperlukan untuk meng-update titik lokasi baru dan kesulitan dalam menampilkan lokasi yang kurang populer atau dinamis. Akibatnya, data yang disajikan tidak selalu mencerminkan kondisi lapangan secara real-time atau spesifik terhadap kebutuhan warga desa. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi geografis (SIG) yang dirancang khusus untuk kebutuhan desa. Tujuan dibuatnya Aplikasi SIG ini diharapkan mampu memetakan batas wilayah secara akurat, menandai titik lokasi fasilitas umum, serta menyediakan informasi detail mengenai jaringan jalan dan lokasi pemukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode waterfall.Dengan solusi ini, diharapkan akses informasi bagi pengunjung dan perencanaan administratif oleh pemerintah desa dapat berjalan lebih efisien dan responsif terhadap perubahan kondisi di lapangan. Kata Kunci:   SIG,Google maps ,metode waterfall 
Optimizing frass and PGPR on the growth and yield of kailan (Brassica oleracea) Undang, Undang; Hartini, Elya; Fauziah, Wafa; Sundari, Ristina Siti; Ahmad, Farhan
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 53 No. 2 (2025): Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24831/jai.v53i2.63095

Abstract

Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) and frass application have drawn interest as ways to increase plant productivity. This research aimed to evaluate the effect of frass and PGPR application on the growth and yield of kailan. The effects of varying frass dosages/F (0, 15, 20, and 25 tons ha-1) and PGPR concentrations/P (0, 5, and 12.5 mL L-1) on plant height, leaf number, leaf area, scaffold weight, and leaf weight per plant at 14, 21, and 28 days after planting (DAP) were examined. The growth of plants was generally enhanced by increasing dosages of frass and PGPR. The treatment F25P5 consistently produced the best results across all parameters, demonstrating its effectiveness in enhancing plant growth and yield. Positive correlations between plant height, leaf area, and leaf weight per plant (0.99) were found using correlation analysis, suggesting that leaf expansion is essential for biomass accumulation. Plant height, leaf number, and biomass-related parameters clustered together, confirming their interdependence in growth, and principal component analysis (PCA) showed that PC1 explained 94.09% of the variance. The results highlight that while excessive doses of frass and PGPR may have declining effects, balanced treatments significantly increase plant productivity. Optimizing the dosage of Frass and Rhizobia is crucial to achieving the best results for Brassica oleracea. Frass 25 tons ha-1 and PGPR 5 mL L-1 appear to be the most effective treatment. Keywords: biofertilization; ecofriendly fertilization; Rhizobacteria