Abstrak - Pemerintah desa seringkali menghadapi tantangan dalam memetakan batas wilayah dan menentukan titik lokasi bangunan fasilitas umum. Ketidakakuratan dan keterlambatan dalam pemetaan tersebut tidak hanya mengganggu proses administrasi, tetapi juga menyulitkan pengunjung dari luar desa dalam menemukan lokasi tujuan. Dampak ini berpotensi menghambat berbagai aspek pengembangan desa, mulai dari perencanaan infrastruktur hingga penyediaan layanan publik yang efektif. Saat ini, aplikasi peta daring seperti Google Maps telah banyak digunakan untuk kebutuhan navigasi. Namun, aplikasi tersebut memiliki keterbatasan, seperti waktu yang diperlukan untuk meng-update titik lokasi baru dan kesulitan dalam menampilkan lokasi yang kurang populer atau dinamis. Akibatnya, data yang disajikan tidak selalu mencerminkan kondisi lapangan secara real-time atau spesifik terhadap kebutuhan warga desa. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi geografis (SIG) yang dirancang khusus untuk kebutuhan desa. Tujuan dibuatnya Aplikasi SIG ini diharapkan mampu memetakan batas wilayah secara akurat, menandai titik lokasi fasilitas umum, serta menyediakan informasi detail mengenai jaringan jalan dan lokasi pemukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode waterfall.Dengan solusi ini, diharapkan akses informasi bagi pengunjung dan perencanaan administratif oleh pemerintah desa dapat berjalan lebih efisien dan responsif terhadap perubahan kondisi di lapangan. Kata Kunci: SIG,Google maps ,metode waterfall