Kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan matematika merupakan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Akan tetapi, banyak siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah terutama ketika menghadapi masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model Problem Based Learning berbasis kontekstual. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana hasil penelitian pada siklus pertama akan mendasari penelitian pada siklus kedua. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes sesuai indikator kemampuan berpikir kritis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MP 1 SMKN 5 Madiun pada semester genap tahun ajaran 2023/2024 sebanyak 28 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seluruh aspek kemampuan berpikir kritis meningkat dari kategori "Kurang" pada Pra-Siklus (60,2%) menjadi "Cukup" pada Siklus 1 (71,7%) dan mencapai kategori "Baik" pada Siklus 2 (81,3%) yang mana memenuhi kriteria keberhasilan.