Ardhika, Prajna
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Technical Analysis of Prestress Loss in Y Bridge Girders: Post-Tensioning System : [Analisis Teknikal Kehilangan Prategang pada Girder Jembatan Y: Sistem Pascatarik] Purba, Sadvent Martondang; Ardhika, Prajna
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol. 9 No. 1 (2025): MAY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jstfast.v9i1.9824

Abstract

This study analyzes the prestress loss in the girder of Bridge Y using a post-tensioning system. Prestress loss is influenced by six factors: elastic shortening of concrete, friction, anchor slip, shrinkage, creep, and tendon relaxation. For K-500 grade concrete with a curved tendon eccentricity of 4.756 degrees (0.8320 m) and a web width of 0.2000 meters, the minimum prestress loss was 21.35%. Modifying the tendon configuration to straight reduced the loss to 18.86%. K-600 grade concrete resulted in smaller losses: 20.17% for curved tendons and 17.67% for straight tendons. Similar patterns were observed with a web width of 0.3000 meters. However, although straight tendon configurations yielded lower total prestress loss, the compressive stress during force transfer exceeded the permissible stress. Therefore, the curved tendon configuration is more suitable for designing prestressed concrete bridge girders as it complies with permissible stress criteria. Bahasa Indonesia Abstract: Penelitian ini mengkaji kehilangan gaya prategang pada Girder Y Jembatan Y yang mengalami indikasi ketidakefisienan struktur akibat besarnya kehilangan gaya prategang pada sistem pascatarik yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya kehilangan prategang serta pengaruh enam faktor utama, yaitu perpendekan elastis beton, gesekan, slip angkur, susut, rangkak, dan relaksasi tendon. Analisis dilakukan secara teknikal dengan memvariasikan beberapa parameter penting, seperti konfigurasi tendon (melengkung dan lurus), mutu beton (K-500 dan K-600), serta lebar badan girder (0,2000 m dan 0,3000 m). Hasil menunjukkan bahwa total kehilangan prategang berkisar antara 21.35% hingga 17.67%, dengan konfigurasi tendon melengkung cenderung mengalami kehilangan lebih besar. Namun, meskipun konfigurasi tendon lurus menghasilkan kehilangan yang lebih rendah, tegangan tekan saat transfer gaya melampaui batas izin. Oleh karena itu, konfigurasi tendon melengkung dinilai lebih sesuai untuk desain beton prategang pada Girder Y karena memenuhi kriteria batas tegangan yang diizinkan.