Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Desa Wisata Air di Desa Wanasari Rahayu, Sri; Firmansyah, Refi; Irpan, Nurul; Haq, Shidqi Amirul; Mutaqin, Ridwan; Sanusi, Ahmad; Koswara, Reyhan Rizqia; Noerkemalasari, Dylla; Laeli, Sasya Riwani Al; Husna, Rida Sofiatu; Rahmana, Wiguna; Aripin, Adi Muhammad; Ahkop, Irsal Adil; Gunawan, Latif; Marsalina, Sali; Aprilianti, Mega; Mustika, Lesti; Raihandika, Hisyam; Farwati, Aida; Riswandi, Muhamad; Prilangga, Regi
Jurnal PkM MIFTEK Vol 3 No 2 (2022): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/miftek/v.3-2.1311

Abstract

One of the goals of community empowerment is to support regional development through improving the quality of human resources and the wise and responsible use of natural resources towards competitive advantage in local, regional and global competition. Community empowerment is carried out through the Garut Institute of Technology Real Work Lecture program in an effort to increase and foster a sense of student empathy for the conditions of society and its environment, in order to be able to solve problems experienced by the community. With the plan to have a Water Tourism Village in Wanasari Village, Group 3 KKN students participate by carrying out various work programs such as making signposts for directions and naming several location points on Google maps as a way to make it easier to find the location of a Water Tourism Village in the future. Implementation of each work program in preparing for the Water Tourism Village, students always involve the community in order to increase the participation, knowledge and skills of the community. The implementation of the activities of each work program is divided into four method stages. The first stage is location observation and problem identification, the second stage is problem solving formulation, the third stage is implementation of activities in the field, the fourth stage is evaluation and monitoring for corrections and improvements to program sustainability. Activities are carried out after students hold hearings with village officials and community leaders, so that the priority scale of activities is determined based on the conditions and potential that exist in the Wanasari Village community. As many as 41% of the total 3,902 residents of Wanasari Village gave a good response to the Group 3 KKN Student work program.
Analisis Stabilitas Dan Tegangan Bendungan RCC (Rolled-Compacted Concrete) Pada Pembangunan Bendungan Cibeet Walujodjati, Eko; Aprilianti, Mega; Permana, Sulwan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v14i1.40341

Abstract

Bendungan merupakan struktur penting yang berfungsi untuk menyimpan air dan mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan. Mengingat salah satu tujuan dibangunnya Bendungan Cibeet ini adalah untuk dapat mereduksi banjir yang terjadi di hilir sungai Citarum sebesar 66% pada Q25 yaitu 300,33 m3/det, analisis menyeluruh terhadap stabilitas dan tegangan pada tubuh bendungan menjadi langkah krusial dalam proses konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas dan distribusi tegangan pada bendungan tipe RCC (Rolled-Compacted Concrete) di sisi kanan Bendungan Cibeet pada tujuh kondisi pembebanan. Perhitungan manual dilakukan menggunakan metode keseimbangan gaya-gaya untuk menilai faktor keamanan terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah pada bendungan. Sementara itu, nilai dan distribusi tegangan dianalisis menggunakan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga (Finite Element Method, FEM) yaitu Abaqus Learning Edition 2023. FEM merupakan langkah numerik yang dipakai dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang teknik. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai FKguling paling kecil terjadi pada Kondisi VI sebesar 4,198 yang masih lebih besar dari 1,15. FKgeser paling kecil terjadi pada Kondisi I yaitu kondisi selesai konstruksi dengan nilai FKgeser 6,63 yang masih lebih besar dari 1,7. Tinjauan daya dukung tanah menunjukan tegangan paling besar diperoleh sebesar 0,707 terjadi pada Kondisi VII dengan batas maksimal tegangan sebesar 2,57 MPa, sedangkan tegangan minimum terjadi pada Kondisi II yaitu kondisi muka air waduk normal sebesar 0,206 MPa dengan batas minimum tegangan 0. Tegangan maksimum hasil analisis diperoleh sebesar 0,718 MPa yang terjadi pada pembebanan Kondisi VI dan masih dibawah dari batas maksimal tegangan yang diizinkan yaitu 2,67 MPa.