ISPA merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA yang menyebabkan tingginya kesakitan pada anak-anak balita. Balita dengan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA bahkan serangannya lebih lama dibandingkan dengan balita gizi normal karena daya tahan tubuh yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat keparahan ISPA pada balita di Poli Anak RS Emma Kota Mojokerto. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien balita ISPA di Poli Anak Rumah Sakit Emma Kota Mojokerto pada bulan Juni 2024 sebanyak 38 anak. Teknik sampling penelitian ini adalah accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 anak. Variabel bebas adalah perilaku status gizi dan variabel tergantung adalah tingkat keparahan ISPA. Instrument yang digunakan adalah timbangan berat badan dan akta kelahiran untuk status gizi dan lembar observasi untuk tingkat keparahan ISPA. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi balita baik yaitu 24 responden (72,7%), dan sebagian besar balita mengalami tingkat keparahan ISPA sedang yaitu 19 responden (57,6%). Beda prosentase ISPA pada status gizi baik dengan status gizi lainnya 58,3% (> 10%) sehingga ada hubungan status gizi dengan keparahan ISPA pada balita di Poli Anak RS Emma Kota Mojokerto. Semakin baik gizi balita maka ISPA yang dialami ringan. Hal ini disebabkan karena keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap penyakit infeksi sehingga hanya mengalami ISPA ringan