Pada saat ini Trans Metro Pekanbaru memiliki permasalahan keterbatasan jumlah unit bus, waktu tunggu yang tidak stabil serta halte yang tidak sesuai Standar Pelayanan Minimal angkutan massal berbasis jalan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis faktor penghambat dari pelaksanaan Kebijakan Standar Pelayanan Minimal pada Trans Metro Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan teori evaluasi kebijakan William N.Dunn yang menggunakan 6 indikator, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan pada Trans Metro Pekanbaru belum sepenuhnya memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh William N.Dunn. Aspek efektivitas, kecukupan, responsivitas, dan ketepatan masih perlu ditingkatkan, sementara efisiensi dan pemerataan telah tercapai melalui sistem subsidi yang optimal dan fasilitas inklusif bagi penyandang disabilitas. Anggaran dan pembekalan SDM yang terbatas menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan kebijakan Standar Pelayanan Minimal. Oleh karena itu diperlukan peningkatan sistem evaluasi dan pelatihan SDM, serta alokasi anggaran yang lebih besar dan pengawasan fasilitas yang lebih efektif untuk menciptakan sistem transportasi publik yang lebih efisien dan nyaman bagi masyarakat Pekanbaru.