Perkembangan ekonomi digital telah menghadirkan berbagai inovasi layanan berbasis daring. Dalam konteks adopsi teknologi, Technology Acceptance Model (TAM) menjadi salah satu kerangka teoritis yang banyak digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna. Temuan-temuan penelitian terdahulu menunjukkan konsistensi relevansi TAM dalam menjelaskan perilaku adopsi teknologi digital di berbagai sektor. Penelitian-penelitian serupa memperlihatkan bahwa kedua faktor ini berperan penting dalam memperkuat kepercayaan dan loyalitas pengguna. Selain itu, penelitian lain juga menegaskan bahwa TAM memiliki fleksibilitas untuk diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari sistem informasi akuntansi hingga platform berbasis komunitas digital. Hal ini memperkuat argumen bahwa kerangka TAM masih relevan digunakan dalam mengukur penerimaan teknologi baru, terutama dalam model bisnis berbasis sharing economy yang menekankan kolaborasi pengguna untuk memperoleh manfaat bersama. Namun, meskipun studi terdahulu telah banyak mengkaji TAM pada e-commerce maupun sistem informasi, penelitian yang fokus pada platform patungan aplikasi berbayar seperti freemium.id masih sangat terbatas. Padahal, model bisnis ini semakin populer karena mampu menekan biaya berlangganan aplikasi premium melalui sistem berbagi. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian yang mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna terhadap platform ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PEOU, PU, ATU, dan BIU pada freemium.id sebagai studi kasus nyata di bawah naungan PT. Plato Solusi Teknologi. Hasil yang diperoleh diharapkan tidak hanya memperkaya literatur akademik mengenai adopsi teknologi dalam konteks sharing economy, tetapi juga memberikan rekomendasi praktis bagi pengembangan strategi bisnis digital berbasis kolaborasi di Indonesia.