Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STIMULASI HEALTH LITERACY PADA KELOMPOK REMAJA SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR Simak, Valen Fridolin; Rompas, Sefti Selfijani Jehermia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v9i1.676

Abstract

The development of technology today greatly influences the behavioral patterns of adolescents. This is evidenced by the increasing adolescent health issues such as deviant sexual behavior, smoking habits, and alcohol consumption. The challenges faced by partners include limited access for adolescents to health services, limited mobility among adolescents which can lead to weight gain, a contributing factor to chronic diseases (Hypertension, Diabetes Mellitus), and the lack of knowledge related to deviant behaviors in adolescence that affect their health. Additionally, there is a lack of available adolescent health information in schools. The method used in this activity was packaged in the form of games and role-plays, conducted face-to-face once a week over two weeks at two schools/partners. The results showed an increase in knowledge, with over 90% of adolescents being able to understand and explain non-communicable diseases in simple terms, including their definition, causes, and prevention. Therefore, schools need to integrate health literacy into the curriculum to ensure that all students have equal access to important health information. Furthermore, parents and the community play a key role in supporting healthy behavioral changes in adolescents Berkembangnya teknologi di saat ini sangat mempengaruhi pola perilaku dari remaja tersebut. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya masalah kesehatan remaja seperti perilaku seksual menyimpang, kebiasaan merokok, alkohol. Permasalahan mitra yang dijumpai adalah minimnya keterjangkauan remaja untuk mencapai layanan kesehatan, minimnya mobilisasi remaja sehingga dapat berdampak pada penambahan berat badan yang menjadi salah satu faktor penyumbang masalah penyakit kronis (Hipertensi, Diabetes Melitus), minimnya pengetahuan berkaitan dengan perilaku menyimpang pada usia remaja yang berkaitan dengan kesehatan remaja serta tidak tersediannya informasi Kesehatan Remaja di Sekolah. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini dikemas dalam bentuk permainan dan role-play dengan tatap muka 1x selama 2 minggu pelaksanaan pada kedua sekolah/mitra. Hasil kegiatan yang dilakukan adalah menemukan peningkatan pengetahuan pada remaja > 90% mengetahui dan mampu menjelaskan tentang penyakit tidak menular secara sederhana berkaitan dengan pengertian, penyebab dan tentang pencegahannya. Oleh karena itu, sekolah perlu mengintegrasikan literasi kesehatan ke dalam kurikulum untuk memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap informasi kesehatan yang penting. Selain itu, Orang tua dan komunitas berperan penting dalam mendukung perubahan perilaku sehat pada remaja
EDUKASI BERBASIS MODEL PEER GROUP TERHADAP PERILAKU IBU MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS Rompas, Sefti Selfijani Jehermia; Durry, Meilany F.; Mariati, Ni Wayan
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v9i1.695

Abstract

Cervical cancer is the leading cause of death among women with the highest prevalence in Indonesia. Cervical cancer is predominantly transmitted through sexual contact, with 493,243 new cases reported annually worldwide, resulting in 273,505 deaths per year. Available data indicate that the majority of women diagnosed with cervical cancer are already in advanced stages. Delays in seeking healthcare services can have severe consequences. This community service initiative aims to provide education and screening for women to facilitate early detection of cervical cancer, thereby promoting optimal growth, development, and health in the working area of the Tuminting Community Health Center. The activities carried out include educating women using the Peer Education model, followed by Pap Smear screening. The results of this initiative show an increase in women's knowledge and motivation to undergo screening or early detection of cervical cancer among all participants. Through this program, it is expected to educate and improve women’s knowledge, decision-making, and behavior related to early cervical cancer detection. Kanker serviks adalah penyebab kematian wanita dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Kanker serviks ditularkan sebagian besar melalui hubungan seksual, diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun. Data yang ada dijelaskan bahwa mayoritas ibu yang datang dengan diagnosa kanker serviks telah stadium lanjut. Terlambatnya datang ke pusat pelayanan kesehatan akan memberikan dampak yang buruk. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberika edukasi dan melakukan skrini pada kelompok Ibu untuk deteksi dini kanker serviks, mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting. Kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi ibu menggunakan model Peer Education serta diikuti oleh Skrining pemeriksaan Pap Smear. Hasil kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan motivasi ibu melakukan skrining atau deteksi dini kanker serviks pada semua peserta Pengadian. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan pengetahuan, pengambilan keputusan dan perilaku ibu yang berkaitan dengan deteksi dini kankers serviks.