Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh jus nanas dan madu terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu post partum Walidayni, Firly; Purwati, Anik Sri; Ilmiah, Widia Shofa
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1660

Abstract

Latar Belakang: Masa post partum adalah periode pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan yang berlangsung selama sekitar 6 minggu. Salah satu masalah umum adalah luka perineum yang dapat memperlambat proses penyembuhan dan berisiko menimbulkan infeksi. Terapi non farmakologi seperti jus nanas dan madu memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang dapat membantu penyembuhan luka.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Quasi Experiment dan Non-Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian berjumlah 32 responden yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan jus nanas dan madu selama 7 hari, sementara kelompok kontrol tidak diberi perlakuan tersebut. Penyembuhan luka perineum dinilai menggunakan skala REEDA pada hari pertama dan setelah 7 hari.Hasil: Pada kelompok intervensi, 100% responden sembuh dalam 1 minggu, sedangkan pada kelompok kontrol, 75% sembuh dalam 2 minggu. Uji Mann Whitney menunjukkan hasil p=0.000 (p<0.05), mengindikasikan pengaruh signifikan pemberian jus nanas dan madu terhadap penyembuhan luka.Kesimpulan: Jus nanas dan madu efektif mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum, sehingga dapat dijadikan alternatif terapi non farmakologi untuk mempercepat pemulihan setelah persalinan
Pengaruh teknik woolwich massage terhadap kelancaran asi pada ibu post partum hari ke 3-7 Nofita, Shinta Erly; Purwati, Anik Sri; Widiatrilupi, Raden Maria Veronika
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i2.1673

Abstract

Latar Belakang: Masa post partum merupakan periode penting bagi pemulihan ibu setelah melahirkan dan proses laktasi. Namun, banyak ibu pasca persalinan mengalami ketidaklancaran dalam produksi ASI. Woolwich massage merupakan salah satu metode non-farmakologis yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI melalui stimulasi hormonal.Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest dengan jumlah sampel 20 ibu post partum hari ke-3 hingga ke-7 yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Intervensi Woolwich massage diberikan selama 15–20 menit dan pengukuran kelancaran ASI dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil: Terdapat peningkatan rata-rata skor kelancaran produksi ASI dari 3,90 sebelum intervensi menjadi 6,50 setelah intervensi. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari Woolwich massage terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI.Kesimpulan: Woolwich massage terbukti efektif meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Metode ini direkomendasikan sebagai intervensi non-farmakologis yang aman dan mudah dilakukan dalam upaya mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
PENGARUH KONSUMSI MINUM DAUN BELUNTAS TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS PASRUJAMBE Ayun, Rohmatul; Purwati, Anik Sri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46861

Abstract

Masa nifas merupakan periode penting dalam pemulihan fisik dan hormonal ibu pasca persalinan, di mana produksi ASI menjadi aspek penting untuk mendukung kesehatan bayi. Namun, masih banyak ibu nifas mengalami kendala dalam kelancaran produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi minuman daun beluntas terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Pasrujambe. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest yang dilaksanakan pada April 2025. Populasi pada penelitian seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pasrujambe sebanyak 30 orang. Sampel sebanyak 30 ibu nifas dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Instrumen penelitian ini berupa kuisioner dan intervensi berupa pemberian minuman daun beluntas dilakukan sesuai SOP selama periode penelitian. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Sebelum intervensi, sebanyak 70% responden mengalami produksi ASI tidak lancar, sedangkan setelah intervensi, sebanyak 80% menunjukkan produksi ASI lancar. Hasil analisis menggunakan uji wilcoxon sign rank test menunjukkan nilai p-value 0,000, yang berarti signifikan. Kandungan aktif daun beluntas seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin diduga berperan dalam merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yang mendukung produksi dan pengeluaran ASI. Hasil ini mengindikasikan bahwa minuman daun beluntas efektif sebagai terapi non-farmakologis untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI. Disarankan agar tenaga kesehatan mengenalkan penggunaan daun beluntas sebagai alternatif alami pelancar ASI serta memasukkannya ke dalam program edukasi dan promosi ASI eksklusif di tingkat pelayanan primer.