Masa nifas merupakan periode penting dalam pemulihan fisik dan hormonal ibu pasca persalinan, di mana produksi ASI menjadi aspek penting untuk mendukung kesehatan bayi. Namun, masih banyak ibu nifas mengalami kendala dalam kelancaran produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi minuman daun beluntas terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Pasrujambe. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest yang dilaksanakan pada April 2025. Populasi pada penelitian seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pasrujambe sebanyak 30 orang. Sampel sebanyak 30 ibu nifas dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Instrumen penelitian ini berupa kuisioner dan intervensi berupa pemberian minuman daun beluntas dilakukan sesuai SOP selama periode penelitian. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Sebelum intervensi, sebanyak 70% responden mengalami produksi ASI tidak lancar, sedangkan setelah intervensi, sebanyak 80% menunjukkan produksi ASI lancar. Hasil analisis menggunakan uji wilcoxon sign rank test menunjukkan nilai p-value 0,000, yang berarti signifikan. Kandungan aktif daun beluntas seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin diduga berperan dalam merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yang mendukung produksi dan pengeluaran ASI. Hasil ini mengindikasikan bahwa minuman daun beluntas efektif sebagai terapi non-farmakologis untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI. Disarankan agar tenaga kesehatan mengenalkan penggunaan daun beluntas sebagai alternatif alami pelancar ASI serta memasukkannya ke dalam program edukasi dan promosi ASI eksklusif di tingkat pelayanan primer.