Articles
<![CDATA[Pengaruh Ekstrak Daun Turi Merah Terhadap Kadar Tgf-β Pada Mencit Model Infeksi Nifas ]]>
<![CDATA[VeronikaWidiatrilupi, Raden Maria]]>
<![CDATA[ Journal of Islamic Medicine Vol 1, No 2 (2017): Journal of Islamic Medicine ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (390.303 KB)
|
DOI: 10.18860/jim.v1i2.4457
<![CDATA[Puerperalis infection is a common problem for post-partum mothers in developing countries. Bacteria commonly found in postpartum infections one of them is the gram-positive bacterium Streptococcus agalactiae. 5-30%. Postpartum infection caused by this bacteria is endometritis. Streptococcus agalactiae is a gram-positive bacterium in the form of coccus which produces toxin in the form of cytotoxic exotoxins and bacterial cell wall components. The body has a mechanism to offset the Th1-mediated excess proinflammatory immune response, which is the Th2 response that induces the production of Transforming Growth Factor (TGF-β). The purpose of this paper to prove red turi leaf extract can affect the levels of TGF-β in the mice of infertile infection inoculated by Sterptococcus agalactiae bacteria.]]>
<![CDATA[dampak penggunaan internet terhadap perkembangan fisik remaja pada masa pandemi covid-19 di kota malang ]]>
<![CDATA[alfitri, rosyidah]]>;
<![CDATA[widiatrilupi, raden maria veronika]]>
<![CDATA[ Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 5, No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Respati Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35842/formil.v5i2.329
<![CDATA[Saat ini dunia sedang mengalami pandemi Covid-19 termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia menerapkan  physical distancing untuk menghambat penyebaran Covid-19, hal ini juga berlaku bagi seluruh individu termasuk remaja. Proses pendidikan yang dilakukan jarak jauh akan membuat remaja menggunakan sarana internet. Penggunaan internet yang terus menerus juga akan berdampak pada perkembagan fisik remaja atau kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh durasi penggunaan internet terhadap perkembangan fisik remaja pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden terdiri dari 236 remaja di 2 kelurahan yaitu kelurahan Tanjung Rejo dan Kasin Kota Malang. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square.Hasil dari penelitian ini didapatkan remaja menggunakan internet dengan durasi lebih dari 7 jam. Dampak perkembangan fisiknya dinyatakan berdampak atau mengalami dampak kesehatan berjumlah 67 remaja. Hasil dari uji chi square didapatkan nilai p= 0,000 yang artinya ada pengaruh atau ada kaitannya durasi penggunaan internet dengan perkembangan fisik. Semakin lama penggunaan internet semakin mempengaruhi perkembangan fisik remaja maka dari itu orang tua remaja harus lebih bijak dan membatasi dalam penggunaan internet agar tidak terjadi gangguan perkembangan fisik atau kesehatannya.  ]]>
<![CDATA[HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI ]]>
<![CDATA[Raden Maria Veronika Widiatrilupi]]>;
<![CDATA[Anik Purwati]]>
<![CDATA[ JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 6 No 2 (2022): JOMIS (Journal Of Midwifery Science) ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM Universitas Abdurrab ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/jomis.v6i2.2535
<![CDATA[Uterine involution is one of the important indicators in seeing the mother's recovery during the puerperium, giving early initiation of breastfeeding is believed to accelerate uterine involution. The purpose of this study was to describe the relationship between early initiation of breastfeeding and accelerated uterine involution, identify the success of early initiation of breastfeeding and analyze the effect of early initiation of breastfeeding on uterine involution in postpartum. This study is a pre-experimental research design with static Group Comparison/Posttest Only Control Group Designs conducted in April-May 2021. With a population of all postpartum mothers who breastfeed their babies through baby sucking at the Kartika Husada Donomulyo clinic. The sampling technique used in this study was purposive sampling which met the criteria for spontaneous/normal delivery, while infants with asphyxia, postpartum mothers with bleeding and multiparous mothers were not included in this study. The sample size is 56 postpartum mothers. Which is divided into 2 groups, group A; who initiate early breastfeeding, group B; not initiate early breastfeeding. The results of the study using Chi-Square, there is a P value of 0.00 <0.05, it can be concluded that early breastfeeding initiation has an effect of 13.80 times on the acceleration of uterine involution.]]>
<![CDATA[PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKUPRESUR LI 4,LI 20 dan ST 40 TERHADAP LAMANYA BATUK PILEK PADA BALITA USIA 1- 4 TAHUN DI PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG ]]>
<![CDATA[Mila Krisnawati]]>;
<![CDATA[Anik Sri Purwanti]]>;
<![CDATA[Raden Maria Veronika Widiatripalupi]]>
<![CDATA[ Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.474
<![CDATA[Pendahuluan: Pijatan Akupresur LI 4,LI 20 dan ST40 yang dilakukan dengan benar pada titik titik batuk pilek akan membuat relaksasi otot, termasuk organ paru pun ikut menjadi releksasi dan pendistribusian darah menjadi lebih lancar dengan tujuan supaya penyembuhan batuk pilek menjadi lebih cepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Akupresur terhadap lamanya batuk pilek pada balita. Metode: Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Teknik sampling menggunakan teknik sampling Purposive Sampling dengan responden sebanyak 24 responden. Hasil: Hasil penelitian Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sebelum diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sedang. Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sesudah diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sembuh. Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tingkat sig.(2-tailed) diketahui sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 terhadap lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 Tahun. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa Diharapkan ibu atau pendamping bayi memiliki pengetahuan tentang terapi akupresur dan mengetahui penanganan pada balita yang mengalami batuk pilek.]]>
<![CDATA[PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR REBUS TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PMB WILAYAH PUSKESMAS POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN ]]>
<![CDATA[Afrah Hidayah]]>;
<![CDATA[Sulistiyah Sulistiyah]]>;
<![CDATA[Raden Maria Veronika Widiatrilupi]]>
<![CDATA[ Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v4i3.17957
<![CDATA[Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama atau tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Dampak terjadinya ruptur perineum atau robekan jalan lahir pada ibu antara lain tejadinya infeksi luka jahitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi putih telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Wilayah Puskesmas Pohjentrek Kabupaten Pasuruan pada tanggal 16 maret – 28 mei tahun 2023. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan pendekatan two group posttest only design. Populasi penelitian adalah ibu nifas dengan jumlah 32 orang dengan sampel 16 kelompok kontrol dan 16 kelompok intervensi. Pengambilan sampel menggunakan konsekutif sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Teknik analisis menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan ibu nifas yang tidak mengonsumsi putih telur rebus adalah 7,33 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan ibu nifas untuk penyembuhan luka perineum yang mengonsumsi putih telur rebus adalah 5,19 hari. Hasil uji paired t-test didapatkan p-value 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh konsumsi putih telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Wilayah Puskesmas Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Protein dari putih telur berguna sebagai zat pembangun untuk menganti sel-sel yang rusak dan membantu pembentukan jaringan baru dalam mempercepat penyembukan luka perineum.]]>
<![CDATA[PEMBERIAN JUS WORTEL BERPENGARUH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN PREECLAMPSIA RINGAN ]]>
<![CDATA[Raden Maria Maria Veronika Widiatrilup]]>;
<![CDATA[Anik Sri Purwanti]]>
<![CDATA[ JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2018): Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54040/jpk.v8i2.79
<![CDATA[Masalah hipertensi dalam kehamilan atau biasa disebut preeclampsia merupakan 5-15 % penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin. Salah satu alternative untuk menurunkan tekanan darah dengan memanfatkan wortel. Wortel yang mengandung kalium dan betakaroten dapat menetralisir radikal bebas sehingga tekanan darah dapat normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus wortel terhadap tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeclampsia ringan. Penelitian ini menggunakan desain pre experiment dengan pendekatan one group pre and post test design, populasi dalam penelitian semua ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Turen. Sampel penelitian berjumlah 18 ibu hamil dengan preeclampsia ringan, menggunakan tehnik purposive sampling. Sampel diberi jus wortel 80 gr/hari selama 7 hari. Kemudian dilakukan evalusi untuk mengukur tekanan darah. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yaitu tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian jus wortel. Hasil penelitian menunjukkan 83,3% penurunan tekanan darah sistol dan diastol setelah diberi jus wortel antara 10-20 mmHg dan dianalisa menggunakan Wilcoxon. Hasil menunjukkan adanya pengaruh pemberian jus wortel terhadap perubahan tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeclampsia ringan (p value 0,001). Jus wortel dapat digunakan sebagai bahan alternative untuk menurunkan tekanan darah]]>
<![CDATA[Pengaruh Pemberian Kompres Jahe untuk Mengurangi Nyeri Punggung pada Ibu Hamiltrimester III di Kota Malang ]]>
<![CDATA[Ary Lukmana]]>;
<![CDATA[Tut Rayani Aksohini Wijayanti]]>;
<![CDATA[Raden Maria Veronika Widiatrilupi]]>
<![CDATA[ Jurnal Syntax Admiration Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Syntax Admiration ]]>
Publisher : <![CDATA[Syntax Corporation Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46799/jsa.v5i4.1123
<![CDATA[The purpose of the study was to determine the effect of giving ginger compresses to reduce back pain in third trimester pregnant women at PMB Bd. Sumariyah Str. Keb. Cemoro Kandang Kedungkandamg Malang City. This type of research is quantitative research. This study used a one group pretest posttest design approach. Using an experimental method with the type of research used preexperimentally, using the Numeric Rating Scale (NRS) pain scale and the instruments used are SOP for Ginger Compress and Questionnaire Sheet. This research was conducted at PMB Bd. Sumariyah S.Tr. Keb Cemorokandang. PMB Bd.Sumariyah S.Tr. Cemorokandang District, Kendungkandang District, Malang City, East Java. The results of the analysis showed a significant difference between before and after the Red Ginger Compress action, with a p-value of 0.002. In conclusion, Red Ginger Compress can effectively reduce back pain in third trimester pregnant women at PMB Sumariyah S.Tr.Keb Cemorokandang Kedungkandang Malang City.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN RIWAYAT ANEMI PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO ]]>
<![CDATA[Rohkmah, Dwi Yani]]>;
<![CDATA[Maria Veronika Widiatrilupi, Raden]]>;
<![CDATA[Retnaningsih, Reny]]>
<![CDATA[ NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 2 (2024): JUNI ]]>
Publisher : <![CDATA[NHM PRESS ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v15i2.2104
<![CDATA[Stunting is a serious health problem in Indonesia, characterized by children's height being shorter than their age standard due to chronic malnutrition. Anemia in pregnant women, often caused by iron deficiency, is a major risk factor that can affect fetal growth and development. This study aims to examine the relationship between a history of anemia in pregnancy and the incidence of stunting in toddlers aged 12-59 months in the Wonoasih Community Health Center working area, Probolinggo City. This research used a cross-sectional study design involving 16 respondents selected by purposive sampling. Data analysis was carried out using the Chi Square Test to determine the relationship between variables. The results of the study showed that of the 16 respondents, 15 of them who had a history of anemia during pregnancy had toddlers with stunting. Meanwhile, only one respondent with a normal pregnancy had a toddler with normal nutritional status. The Chi Square Test results show a p-value of 0.000, which means the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This shows that there is a significant relationship between a history of anemia in pregnant women and the incidence of stunting in toddlers. There is a significant relationship between a history of anemia in pregnant women and the incidence of stunting in toddlers aged 12-59 months in the Wonoasih Community Health Center working area.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH ]]>
<![CDATA[Widiatrilupi, Raden Maria Veronika]]>;
<![CDATA[Henny Lantu, Nouva]]>
<![CDATA[ NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 3 (2024): SEPTEMBER ]]>
Publisher : <![CDATA[NHM PRESS ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v15i3.2313
<![CDATA[Background: Knowledge about reproductive health plays a crucial role in shaping sexual attitudes of adolescent girls, especially in the context of premarital sexual attitudes. The quality of information received by adolescents about reproductive health can influence their decisions and attitudes regarding sexual activity. In the Kendahe Health Center working area, there are concerns about the low level of knowledge of adolescent girls about reproductive health and its impact on premarital sexual attitudes. Objective: This study aims to analyze the relationship between the level of knowledge of adolescent girls about reproductive health and premarital sexual attitudes in the Kendahe Health Center working area. Method: This study used a cross-sectional research design involving 39 adolescent girls as respondents. Data were collected through a questionnaire that measured the level of knowledge about reproductive health and premarital sexual attitudes. Statistical tests were conducted to determine the relationship between the two variables using the p-value. Results: Based on data analysis, it was found that there was a significant relationship between the level of knowledge about reproductive health and premarital sexual attitudes in adolescent girls in the Kendahe Health Center working area. The results of the statistical test showed a p-value of 0.000, which is smaller than 0.05, indicating a significant relationship. Conclusion: This study revealed that the level of knowledge about reproductive health is significantly related to premarital sexual attitudes of adolescent girls. Adolescent girls with better knowledge about reproductive health tend to have more positive and responsible premarital sexual attitudes.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI LANJUTAN PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAILOLO ]]>
<![CDATA[Widiatrilupi, Raden Maria Veronika]]>;
<![CDATA[Kamarudin, Indira]]>
<![CDATA[ NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 3 (2024): SEPTEMBER ]]>
Publisher : <![CDATA[NHM PRESS ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v15i3.2314
<![CDATA[Background: Basic immunization is one of the important health interventions to prevent infectious diseases in infants. Mothers' knowledge about immunization plays a crucial role in determining the completeness of basic immunization in infants. In Jailolo Health Center, there is a concern that inadequate maternal knowledge can affect the completeness of immunization in infants. Objective: This study aims to analyze the relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization in infants at Jailolo Health Center. Method: This study used a cross-sectional design involving 16 mothers who had babies at Jailolo Health Center as respondents. Data were collected through a questionnaire that measured the level of maternal knowledge about immunization and medical record examination to evaluate the completeness of infant immunization. Statistical tests were conducted to determine the relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization, with a p-value <0.05 considered significant. Results: The results of the statistical test showed a p-value of 0.000, indicating that the null hypothesis (Ho) stating that there is no relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization is rejected, while the alternative hypothesis (Ha) stating that there is a relationship is accepted. This indicates a significant relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization in infants at Jailolo Health Center. Conclusion: Maternal knowledge about immunization is significantly related to the completeness of basic immunization in infants.]]>
