Anggraini, Yulia Putri Ayu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Integrasi pendidikan Islam dan kearifan lokal dalam membangun kesadaran ekologis di masyarakat Melayu Banjar Anggraini, Yulia Putri Ayu; Susanto , Nugroho Widi; Aulia, Miftahul
TA`DIBUNA Vol 14 No 2 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v14i2.18401

Abstract

This study examines the integration of Islamic education and local wisdom in fostering environmental awareness among the Banjar Malay community in South Kalimantan. Grounded in a qualitative ethnographic case study, the research reveals how Islamic teachings—such as the concepts of khalifah, amanah, and ihsan—combined with local cultural practices contribute to pro-environmental behaviors. Data were collected through interviews with community leaders, religious figures, academics, and environmental activists, as well as participatory observations. The findings show that the blending of Islamic moral values and traditional ecological practices not only deepens community commitment to environmental stewardship but also bridges the gap between religious teachings and daily environmental action. This integration promotes a sustainable mindset grounded in both spirituality and culture. The study recommends incorporating these values into educational curricula and community programs to build long-term environmental resilience and spiritual responsibility. Abstrak Penelitian ini mengkaji integrasi pendidikan Islam dan kearifan lokal dalam membentuk kesadaran lingkungan di masyarakat Melayu Banjar, Kalimantan Selatan. Dengan pendekatan studi kasus etnografi kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam seperti khalifah, amanah, dan ihsan, bila dipadukan dengan praktik budaya lokal, mampu mendorong perilaku pro-lingkungan. Data diperoleh melalui wawancara dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, akademisi, dan aktivis lingkungan, serta observasi partisipatif. Hasilnya menunjukkan bahwa sinergi antara nilai-nilai agama dan tradisi lokal tidak hanya memperkuat komitmen masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga menjembatani kesenjangan antara ajaran agama dan praktik sehari-hari. Integrasi ini membentuk pola pikir berkelanjutan yang bersumber dari spiritualitas dan budaya. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kurikulum dan program berbasis nilai Islam dan kearifan lokal untuk memperkuat tanggung jawab ekologis masyarakat.