Latar Belakang: Kegagalan perawatan endodontik disebabkan oleh persistensi bakteri di dalam saluran akar. Enterococcus faecalis adalah bakteri paling dominan penyebab utama kasus reinfeksi saluran akar. Ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri klorheksidin 2% dan ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.) terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212. Bahan dan Metode: Delapan belas sampel yang terbagi menjadi 6 kelompok, yaitu klorheksidin 2% dan ekstrak gambir dengan konsentrasi 1%,2%,3%,4%,5%, dilakukan pengukuran aktivitas antibakteri terhadap bakteri Enterococcus faecalis dengan mengukur diameter terluar zona bening di sekitar kertas cakram. Hasil Penelitian: Klorheksidin 2% dan Ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Klorheksidin 2% memiliki aktivitas antibakteri 15,5 mm dan ekstrak gambir yang telah menjadi fraksi n-heksana dengan konsentrasi terbesar, yaitu 5% mempunyai aktivitas antibakteri 9,4 mm, konsentrasi 1% aktivitas antibakterinya 7,8 mm, konsentrasi 2% dengan aktivitas antibakterinya 8,4 mm, konsentrasi 3% dengan aktivitas antibakterinya 8,5 mm, dan konsentrasi 4% dengan aktivitas antibakterinya 8,6 mm, tetapi perbandingan aktivitas antibakteri klorheksidin 2% dan ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap bakteri Enterococcus faecalis adalah tidak signifikan (p0.05). Pembahasan: Semakin tinggi konsentrasi ekstrak gambir yang digunakan semakin besar daya hambat bakteri yang dihasilkan. Ekstrak gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212. Hal ini ditunjukkan dengan adanya zona hambat yang terbentuk Kesimpulan: Klorheksidin 2% memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi dari ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212.