Aldila, Salsa Adi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis hubungan pelayanan antenatal care (ANC) terpadu dengan angka kematian ibu Aldila, Salsa Adi; Rejeki, Dwi Sarwani Sri; Wijayanti, Siwi Pramatama Mars; Nurmutia, Paramita Adi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.926

Abstract

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is still a global health problem, including in Indonesia. One effort to reduce the risk of maternal death is through integrated antenatal care (ANC) health services according to standards. Purpose: To analyze the relationship between integrated antenatal care (ANC) services and maternal mortality rates. Method: Quantitative research with a correlational approach. The research sample was 40 health centers in Banyumas Regency which was implemented in April 2024. The data analysis used was the Spearman Rank Correlation test to test the relationship between integrated ANC service variables which include 10 integrated examinations with maternal mortality variables. Results: This study found that weight measurement (p value = 0.005), blood pressure measurement (p value = 0.005), upper arm circumference measurement (p value = 0.017), uterine fundus height measurement (p value = 0.012), iron tablet administration (p value = 0.012), pregnancy examination (p value = 0.005), hemoglobin examination (p value = 0.011), blood type examination (p value = 0.011), urine glycoprotein examination (p value = 0.016) and consultation/counseling (p value = 0.014) were significantly associated with maternal mortality. Conclusion: Integrated ANC services that are of high quality and meet standards are one of the efforts to reduce high maternal mortality rates. The quality of ANC services that do not meet standards are associated with maternal mortality. Suggestion: There needs to be periodic competency improvement for health workers who carry out integrated ANC services in health centers to strengthen service quality assurance.   Keywords: Health Services; Integrated Antenatal Care (ANC); Maternal Mortality Rate (MMR).   Pendahuluan: Angka kematian ibu (AKI) masih menjadi isu masalah kesehatan di tingkat global, termasuk di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko kematian ibu adalah melalui pelayanan kesehatan maternal antenatal care (ANC) terpadu sesuai standar. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pelayanan antenatal care (ANC) terpadu dengan angka kematian ibu.  Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 40 puskesmas di Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan pada bulan April 2024. Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi Rank Spearman untuk menguji hubungan antara variabel pelayanan ANC terpadu yang mencakup pemeriksaan 10 terpadu dengan variabel angka kematian ibu. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa pengukuran berat badan (p value = 0.005), pengukuran tekanan darah (p value = 0.005), pengukuran lingkar lengan atas (p value = 0.017), pengukuran tinggi fundus uterus (p value = 0.012), pemberian tablet tambah darah (p value = 0.012), tes kehamilan (p value = 0.005), pemeriksaan hemoglobin (p value = 0.011), pemeriksaan golongan darah (p value = 0.011), pemeriksaan glukoproterin urin (p value = 0.016) dan temu wicara/konseling (p value = 0.014) berhubungan secara signifikan dengan angka kematian ibu. Simpulan: Pelayanan ANC terpadu yang berkualitas dan sesuai standar merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingginya angka kematian ibu. Kualitas pelayanan ANC yang belum memenuhi standar memiliki hubungan dengan angka kematian ibu. Saran: Perlunya peningkatan kompetensi secara berkala bagi tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan ANC terpadu di puskesmas untuk memperkuat jaminan mutu pelayanan.   Kata Kunci: Angka Kematian Ibu; Antenatal Care (ANC) Terpadu; Pelayanan Kesehatan.
Analisis kategori wilayah tempat tinggal dengan status calon pengantin wanita terhadap risiko melahirkan anak stunting Yustisia, Ananda Bela; Wijayanti, Siwi Pramatama Mars; Rejeki, Dwi Sarwani Sri; Nisa, Fauzia Annafiun; Aldila, Salsa Adi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.969

Abstract

Background: Stunting in Indonesia still has a high prevalence at 21.5% in 2023. Stunting is also caused by the mother's condition before marriage. Prospective brides still have low awareness about the importance of preventing stunting at a young age. Premarital health conditions can be influenced by various factors, including the type of ​​residence which may influence physical, social and economic environmental conditions. Purpose: To determine whether the regional category affects the status of prospective brides who run the risk of having children who are stunted. Method: A quantitative analytical study used a cross-sectional method and was conducted in June-July 2024 in Banyumas Regency, Central Java. The sampling technique used total sampling with a sample size of 3.399 respondents. The independent variables in this study were rural and urban areas of residence, while the dependent variable was stunting. Data analysis used univariate in the form of frequency distribution and bivariate using chi-square. Results: The chi-square test results showed a p-value of 0.216 (>0.050). This means that there is no significant relationship between rural and urban areas and the risk of stunting in prospective brides. Conclusion: The status of prospective brides by category puts them at risk of giving birth to stunted children, and this risk does not differ between rural and urban areas. Pre-marital and pregnancy education should be provided evenly across all regions, and assistance should be provided to prospective brides at risk to delay pregnancy until conditions are more ideal.   Keywords: Premarital Health; Stunting; Town; Village.   Pendahuluan: Stunting di Indonesia masih memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu 21,5% pada tahun 2023. Stunting ikut dipengaruhi oleh kondisi ibu sejak sebelum menikah. Namun, calon pengantin wanita cenderung memiliki kesadaran yang rendah akan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Kondisi kesehatan pranikah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk wilayah tempat tinggal yang memungkinkan adanya kondisi lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah kategori wilayah tempat tinggal berhubungan dengan status calon pengantin wanita berisiko melahirkan anak stunting. Metode: Penelitian kuantitatif analitik menggunakan metode cross sectional, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2024 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 3399 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah wilayah tempat tinggal perdesaan dan perkotaan, sedangkan variable dependen adalah stunting. Analisis data yang digunakan univariate dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariate menggunakan chi square. Hasil: Uji chi square menunjukkan p-value 0.216 (>0.050). Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara wilayah perdesaan dan perkotaan dengan risiko stunting pada calon pengantin wanita Simpulan: Status calon pengantin wanita oleh kategori berisiko melahirkan anak stunting, dan risiko tersebut tidak berbeda antara wilayah perdesaan maupun perkotaan. Edukasi pranikah dan kehamilan secara merata di seluruh wilayah, serta pendampingan bagi calon pengantin berisiko untuk menunda kehamilan hingga kondisinya lebih ideal.   Kata Kunci: Kesehatan Pranikah; Perdesaan; Perkotaan; Stunting.