Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is still a global health problem, including in Indonesia. One effort to reduce the risk of maternal death is through integrated antenatal care (ANC) health services according to standards. Purpose: To analyze the relationship between integrated antenatal care (ANC) services and maternal mortality rates. Method: Quantitative research with a correlational approach. The research sample was 40 health centers in Banyumas Regency which was implemented in April 2024. The data analysis used was the Spearman Rank Correlation test to test the relationship between integrated ANC service variables which include 10 integrated examinations with maternal mortality variables. Results: This study found that weight measurement (p value = 0.005), blood pressure measurement (p value = 0.005), upper arm circumference measurement (p value = 0.017), uterine fundus height measurement (p value = 0.012), iron tablet administration (p value = 0.012), pregnancy examination (p value = 0.005), hemoglobin examination (p value = 0.011), blood type examination (p value = 0.011), urine glycoprotein examination (p value = 0.016) and consultation/counseling (p value = 0.014) were significantly associated with maternal mortality. Conclusion: Integrated ANC services that are of high quality and meet standards are one of the efforts to reduce high maternal mortality rates. The quality of ANC services that do not meet standards are associated with maternal mortality. Suggestion: There needs to be periodic competency improvement for health workers who carry out integrated ANC services in health centers to strengthen service quality assurance. Keywords: Health Services; Integrated Antenatal Care (ANC); Maternal Mortality Rate (MMR). Pendahuluan: Angka kematian ibu (AKI) masih menjadi isu masalah kesehatan di tingkat global, termasuk di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko kematian ibu adalah melalui pelayanan kesehatan maternal antenatal care (ANC) terpadu sesuai standar. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pelayanan antenatal care (ANC) terpadu dengan angka kematian ibu. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 40 puskesmas di Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan pada bulan April 2024. Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi Rank Spearman untuk menguji hubungan antara variabel pelayanan ANC terpadu yang mencakup pemeriksaan 10 terpadu dengan variabel angka kematian ibu. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa pengukuran berat badan (p value = 0.005), pengukuran tekanan darah (p value = 0.005), pengukuran lingkar lengan atas (p value = 0.017), pengukuran tinggi fundus uterus (p value = 0.012), pemberian tablet tambah darah (p value = 0.012), tes kehamilan (p value = 0.005), pemeriksaan hemoglobin (p value = 0.011), pemeriksaan golongan darah (p value = 0.011), pemeriksaan glukoproterin urin (p value = 0.016) dan temu wicara/konseling (p value = 0.014) berhubungan secara signifikan dengan angka kematian ibu. Simpulan: Pelayanan ANC terpadu yang berkualitas dan sesuai standar merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingginya angka kematian ibu. Kualitas pelayanan ANC yang belum memenuhi standar memiliki hubungan dengan angka kematian ibu. Saran: Perlunya peningkatan kompetensi secara berkala bagi tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan ANC terpadu di puskesmas untuk memperkuat jaminan mutu pelayanan. Kata Kunci: Angka Kematian Ibu; Antenatal Care (ANC) Terpadu; Pelayanan Kesehatan.