Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Confirmation Bias Analysis of Religious Intolerance Trends: A Study of the Views of Lecturers at Religious-Based Universities in Yogyakarta Setyowati, Endah; Sigalingging , Hendra
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 10 No. 1 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2025.101.1240

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Bias Konfirmasi dalam menentukan sikap dan perilaku intoleransi beragama menurut dosen universitas agama di Yogyakarta. Konsep Bias Konfirmasi merupakan salah satu pendekatan kontribusi Neuroscience yang dapat digunakan untuk memahami fenomena sosial seperti sikap dan perilaku intoleransi dalam konteks masyarakat dengan keberagaman agama. Melalui survei yang dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada informan, penelitian ini memberikan gambaran mengenai pandangan para informan dalam menciptakan sikap intoleransi beragama. Sikap penerimaan terhadap keberadaan agama yang berbeda menghilangkan bias konfirmasi terhadap berita konflik yang menggunakan identitas agama. Namun pada situasi tekanan kelompok, bias konfirmasi berkaitan dengan sesuatu yang tidak pernah ada dalam ingatan berpotensi menimbulkan sikap atau perilaku intoleran. AbstractThis study aims to analyze the role of Confirmation Bias in determining the attitude and behavior of religious intolerance according to the lecturers of religiously affiliated universities in Yogyakarta. The concept of Confirmation Bias is one of the approaches contributed by Neuroscience that can be used to understand social phenomena such as intolerant attitudes and behavior in the context of societies with religious diversity. Through a survey followed by in-depth interviews, this research provides an overview of the informants’ views on creating attitudes of religious intolerance. An attitude of acceptance towards the existence of different religions eliminates confirmation bias towards conflict news that uses religious identities. However, in situations of group pressure, confirmation bias is related to something that has never been in memory which has the potential to give rise to intolerant attitudes or behavior.
Pelatihan dan Workshop Foto Human Interest untuk Siswa SMA Kolese de Britto, Yogyakata Setyowati, Endah; Sigalingging , Hendra; Seliari, Tutun
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada masyarakat Vol 8 No 2 (2025): 2025: Edisi 2
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bakti.20237

Abstract

The conducted Community Service Program (PkM) aims to provide capacity building for students of Kolese De Britto High School, Yogyakarta, through a workshop on creating human interest photography. Moreover, this human-interest photography workshop is also intended as a means of building students' awareness and empathy on the issues raised by the photo objects themselves. The workshop is designed in a participatory learning approach by using Student Centred Learning (SCL) to create a democratic learning atmosphere. The approach is applied in a session-based program which consists of (1) providing some knowledge about the social and cultural history of the city of Yogyakarta in the context of human-interest photography; (2) technical knowledge in using both cell phone cameras and manual cameras; and (3) an exercise in finding objects and taking photos. To evaluate the student works and its curation, the SMART and SUPER A method is used. The result of the workshop is a module of training guides and a catalogue of student works that can be used for students’ art exhibitions. === Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi siswa-siswi SMA Kolese De Britto, Yogyakarta, melalui lokakarya pembuatan fotografi human interest. Selain itu, workshop fotografi human interest ini juga dimaksudkan sebagai sarana untuk membangun kepedulian dan empati siswa terhadap isu-isu yang diangkat oleh objek foto itu sendiri. Workshop ini dirancang dengan pendekatan pembelajaran partisipatoris dengan menggunakan metode Student Centered Learning (SCL) untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis. Pendekatan ini diterapkan dalam bentuk program berbasis sesi yang terdiri atas (1) pemberian pengetahuan tentang sejarah sosial dan budaya kota Yogyakarta dalam konteks fotografi human interest; (2) pengetahuan teknis penggunaan kamera ponsel dan kamera manual; dan (3) latihan mencari objek dan mengambil foto. Untuk mengevaluasi karya-karya siswa dan kurasinya, digunakan metode SMART dan SUPER A. Hasil dari lokakarya ini adalah sebuah modul panduan pelatihan dan katalog karya siswa yang dapat digunakan untuk pameran seni rupa siswa.