Latar belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu penanganannya adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI) melalui prosedur kateterisasi jantung. Prosedur ini kerap menimbulkan kecemasan pada pasien, yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi fisik dan psikologis. Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kecemasan adalah pengetahuan pasien tentang prosedur yang akan dijalani. Kurangnya informasi dan komunikasi yang tidak efektif antara tenaga kesehatan dan pasien dapat memperburuk kecemasan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk meneliti hubungan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan pada pasien yang akan menjalani PCI, khususnya di RSUD Dr. Soedarso, Kalimantan Barat. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani tindakan PCI di ruang Cathlab RSUD Dr. Soedarso, Kalimantan Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil menggunakan teknik incidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 49 pasien yang menjalani PCI. Uji statistik menggunakan Spearman Rank Test. Hasil: Mayoritas responden berusia 46–55 tahun (63,3%), berjenis kelamin laki-laki (69,4%), dan memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA (81,2%). Sebanyak 40,8% responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang PCI, dan 34,7% mengalami kecemasan ringan. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan pasien (p-value = 0,001; r = 0,873). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat pengetahuan pasien dengan tingkat kecemasan sebelum menjalani PCI di ruang Cathlab RSUD Dr. Soedarso, Kalimantan Barat. Penelitian lanjutan dengan metode kualitatif disarankan untuk memvalidasi hasil penelitian ini.