Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN MENTAL REMAJA DI PESANTREN MODERN TERPADU PROF.DR.HAMKA II PADANG Setiawati, Erdanela; Syach, Ariel Alfattah; Rahman, Hilmi; Nadhif, Sheza; Larasati, Tania; Harsono, Muhammad Al Gausan; Maulana, Muhammad Anton
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i2.2310

Abstract

Latar-belakang. Masa remaja adalah periode penting dalam membangun kesehatan mental yang optimal, karena pada tahap ini banyak masalah kesehatan mental mulai muncul dan berisiko berlanjut hingga dewasa. Kesehatan mental yang baik menjadi fondasi utama untuk mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, dan psikologis yang dibutuhkan remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dampak gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi pada remaja adalah stres, tapi dampak yang paling serius dari pada stres adalah depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri, penyalahgunaan obat, dan kecenderungan perilaku antisosial. Perlu diberikan layanan kesehatan mental berbasis sekolah kepada remaja berupa edukasi-kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental pada remaja dan meningkatkan kualitas hidup remaja. Tujuan-Promosi-Kesehatan. Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental remaja, stress dan coping-mechanism-stress, serta bagaimana mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, sebagai upaya memberikan layanan kesehatan mental bagi remaja di sekolah. Metode. Pendidikan (edukasi) kesehatan, pada hari Minggu, 1-12-2025, yang diikuti oleh 60 remaja siswa SMA-Swasta Pesantren-Modern-Terpadu Prof.Dr.Hamka-II Padang. Peningkatan pengetahuan diukur dengan memberikan pre-test sebelum edukasi dan post-test setelah edukasi. Hasil. Rata-rata-skor-pengetahuan siswa ketika pre-test adalah 26,2 dengan skor-terendah 20 dan skor-tertinggi 34. Rata-rata-skor-pengetahuan siswa ketika post-test adalah 56,5 dengan skor-terendah 55 dan skor-tertinggi 60. Telah terjadi peningkatan pengetahuan remaja siswa pesantren setelah diberi edukasi dengan peningkatan skor post-test dari pre-test sebesar 30,3. Kesimpulan. Promosi-Kesehatan tentang Kesehatan-Mental-Remaja di PMT Prof.Dr.Hamka II Padang telah berhasil meningkatkan pengetahuan remaja. Diharapkan setelah edukasi, remaja dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun remaja berada, agar terhindar dari bahaya gangguan kesehatan mental.
KONSEP RIJSUN DALAM AL QURAN Rahman, Hilmi; Julaeha, Eni; Taufiq, Wildan
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v6i2.716

Abstract

Kata "rijsun" disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 10 kali. Makna dasar kata "rijsun" dalam mu'jam, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Mandzur, adalah "najis." Namun tidak menutup kemungkinan bahwa maknanya akan berbeda pada kalimat-kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian Pendekatan Semantik Model Ensiklopedia pada Kata Rijsun dalam Al Quran dengan tujuan untuk dapat menganalisis ayat-ayat yang bermuatan kata rijsun dalam al-Qur’an menggunakan analisis semantik model ensiklopedia. Peneliti menggunakan pendekatan semantik dalam mengurai penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian pustaka dengan analisis data berupa analisis data kualitatif. Adapun hasil kajian kata rijsun setelah melalui pengkajian ialah pada kajian dalam kamus bahasa arab menyatakan bahwa kata rijsun secara makna dasar memiliki cukup banyak arti, yaitu kotor, perbuatan buruk, sesuatu yang haram, azab, laknat, kekufuran, keragu-raguan, hukuman, kemarahan, tidak ada faidahnya. Pada kajian Syari Jahiliyah menyatakan kata rijsun secara makna relasional memiliki arti kongkrit, yaitu awan dan petir atau gemuruh petir. Sedangkan pada hasil kajian tafsir Alquran menyatakan bahwa kata rijsun memiliki banyak makna. Seluruh makna tersebut dipengaruhi oleh kondisi ayat yang sedang dibahas, misalkan kata rijsun kemudian diartikan sebagai kotor karena setelahnya adalah kalimat tentang pembersihan. Adapun rijsun diartikan sebagai azab karena ayat tersebut sedang membicarakan dosa orang musyrik.