Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Stroke Prone Profile dan Tingkat Risiko Stroke Lansia Panti Jompo Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 Setiawati, Erdanela
Scientific Journal Vol. 1 No. 3 (2022): SCIENA Volume I No 3, May 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.575 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i3.48

Abstract

Pendahuluan: Stroke adalah penyebab kematian nomor dua dan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Separuh dari stroke terjadi pada mereka yang berusia di atas 75 tahun. Salah satu cara cegah stroke pada lansia risiko tinggi adalah dengan menemukan dan mengendalikan faktor risiko terutama faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Stroke Prone Profile adalah faktor risiko yang dimiliki lansia. Tujuan penelitian: untuk mengetahui tingkat risiko stroke lansia serta faktor-faktor risiko yang dimiliki lansia serta hubungan keduanya. Metode: Penelitian adalah penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua lansia yang tinggal di tiga panti jompo yang ada di Provinsi Sumatera Barat tahun 2021, menggunakan metode total sampling (190 lansia). Hasil: Hasil: mayoritas lansia adalah lansia risiko tinggi (55.3%). Faktor-faktor risiko yang dimiliki lansia berurutan dari faktor risiko terbanyak sebagai berikut: 1) kolesterol tinggi 83,2%, 2) tekanan darah tinggi 63,7%, 3) tidak ada olahraga (aktivitas fisik) 47,4%, 4) perokok 32,6%, 5) detak jantung tidak teratur 19,5%, 6) riwayat stroke keluarga 13,2%, 7) obesitas 5,8%,  dan 8) riwayat sakit gula (diabetes melitus) 3,7%. Ada hubungan antara tingkat risiko stroke lansia yang tinggi dengan faktor risiko yang dimilikinya dengan p-value=0.000. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat risiko stroke lansia yang tinggal di tiga panti jompo Provinsi Sumatera Barat dengan semua faktor risiko yang dimilikinya dengan p-value=0,000
Analisis Hasil Pemeriksaan Anemia dan Saturasi Oksigen pada Lansia Panti Jompo di Provinsi Sumatera Barat Setiawati, Erdanela; Rosmaini
Scientific Journal Vol. 2 No. 6 (2023): SCIENA Volume II No 6, November 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v2i6.117

Abstract

Pendahuluan: Pemeriksaan anemia dan kadar saturasi oksigen pada lansia penting dilakukan, karena anemia dan kadar saturasi oksigen rendah pada lansia tidak memberikan gejala. Anemia terdiagnosis bila lansia mengalami perdarahan dan saturasi oksigen rendah terdeteksi bila lansia masuk rumah sakit dengan sesak nafas karena kelainan paru (pneumonia). Tujuan Penelitian: memeriksa kadar hemoglobin dan saturasi oksigen lansia panti jompo serta menganalisis hubungan anemia dengan kadar saturasi oksigen rendah pada lansia. Metode: Penelitian ini dilakukan  di panti jompo Jasa Ibu di Situjuah Kabupaten-Limapuluh-Kota Provinsi-Sumatera-Barat, menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional,  menggunakan data primer dengan jumlah sampel 70 responden. Anemia didiagnosis melalui pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan alat Easy-Touch-GCHb-meter. Pemeriksaan kadar saturasi-oksigen menggunakan alat pulse-oximetry. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Dari 70 lansia yang diperiksa hemoglobin dan saturasi oksigennya didapatkan lansia yang anemia sebanyak 12 lansia (17,1%), lansia yang memiliki kadar saturasi oksigen rendah sebanyak 16 lansia (22,9%). Hasil uji statistik menunjukkan  terdapat hubungan antara anemia dengan kadar saturasi oksigen rendah dengan p-value=0,000. Kesimpulan: terdapat hubungan bermakna antara anemia dengan kadar saturasi oksigen yang rendah pada lansia di panti jompo Jasa Ibu Situjuah, Kabupaten-Limapuluh-Kota Provinsi-Sumatera-Barat.
Hubungan Kadar HBA1C dengan Konversi BTA Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Komorbid Diabetes Melitus Tipe II Rasyid, Yulson; Sari Caniago, Reno; Aliefia Adzani, Nazwa; Setiawati, Erdanela; Heppy, Fredia
Scientific Journal Vol. 3 No. 4 (2024): SCIENA Volume III No 4, July 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i4.152

Abstract

Tuberkulosis paru atau disebut dengan TB paru merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Pada tahun 2022, TB menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia dan hingga saat ini, TB masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Tingginya kasus TB paru dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengatasi atau mencegah terkenanya infeksi tuberculosis, status gizi, pola hidup, kontak erat dengan penderita TB paru dan penyakit penyerta seperti HIV, Diabetes Melitus (DM), dan Asma. Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan penyakit yang sampai saat ini masih dominan sebagai penyerta TB paru. Salah satu indikator kontrol glikemik pada DM adalah kadar hemoglobin A1c (HbA1c). Seseorang dikatakan DM tipe II apabila pada pengukuran kadar HbA1c ≥ 6,5%. Kondisi hiperglikemia pada DM tipe II juga dapat meningkatkan resiko seseorang terinfeksi TB paru dikarenakan hiperglikemia dapat menekan produksi sitokin, timbulnya defek pada fagositosis dan terjadinya disfungsi sel imun sehingga akan memengaruhi respon imun terhadap infeksi TB. DM tipe II sebagai penyakit penyerta pada TB paru diketahui dapat menyebabkan perpanjangan waktu konversi BTA sputum sehingga perubahan BTA positif menjadi negatif membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga akan berdampak terhadap lama terapi, meningkatnya resiko penularan serta meningkatnya resiko timbulnya multi-drug resistant tuberculosis (MDR-TB).
Chemical profiling of African leaves (Vernonia amygdalina Delile) and Kenikir leaves (Cosmos caudatus Kunth) extracts using Thin Layer Chromatography (TLC) Yesika, Relin; A, Meridha Mutiara; Arifa, Nurwahidatul; Ferdian, Arif; Andika, Miming; Rasyadi, Yahdian; Liana, Nana; Setiawati, Erdanela
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 7 No 1 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v7i1.4103

Abstract

African leaves (Vernonia amygdalina Delile) and kenikir leaves (Cosmos caudatus Kunth) are plants that belong to the asteraceae family. Members of asteraceae have been used in food and medicine for centuries. This study aims to determine the secondary metabolite compounds contained in African leaves extracts and kenikir leaves through phytochemical screening using Thin-layer chromatography (TLC) method detected using UV 254nm and UV 366 nm light, as well as spot revealers that match the chemical group. The results of phytochemical screening using KLT show that African leaves contain flavonoids, terpenoids. And kenikir leaf extract is positive for steroids and flavonoids, one of them which is isocuesitrin.
Analisis Hubungan Tingkat Risiko Jatuh Dan Faktor-Faktor Risiko Jatuh Pasien-Lansia Di Puskesmas Kota-Padang Setiawati, Erdanela; Eldrian, Febianne; Rosmaini; Ilham, Muhammad Arif
Scientific Journal Vol. 4 No. 3 (2025): SCIENA Volume IV No 3, May 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i3.206

Abstract

Pendahuluan: Populasi lansia terus meningkat. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan lansia berisiko untuk jatuh. Banyak faktor-risiko-jatuh lansia seperti faktor-intrinsik (usia, riwayat-jatuh dan-sebagainya), faktor-ekstrinsik (lingkungan seperti lantai-licin, pencahayaan-kurang dan-sebagainya). Untuk mencegah lansia jatuh, perlu diidentifikasi faktor-risiko dan tingkat-risiko-jatuh lansia. Tujuan-penelitian: mengidentifikasi faktor-faktor risiko-jatuh, mengetahui tingkat-risiko-jatuh, dan menganalisis hubungan faktor-risiko dan tingkat-risiko-jatuh pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan Padang. Metode: Penelitian-analitik-kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional, menggunakan data-primer dan data-sekunder, dilakukan pada bulan April-Desember 2024. Sampel adalah pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan Kota-Padang, dan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh besar sampel 90 pasien-lansia. Instrumen penelitian adalah Morse-Fall-Scale. Analisis data univariat disajikan dalam bentuk distribusi-frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan Odds-Ratio (OR). Hasil: faktor-faktor-risiko-jatuh yang dimiliki pasien-lansia, berurutan sebagai berikut: terbanyak memiliki faktor-risiko diagnosis-sekunder 68 lansia (75.6%), diikuti gaya-berjalan atau cara-berpindah yang tidak-normal 29 lansia (32.2%), menggunakan alat-bantu-jalan 9 lansia (10.0%), memiliki riwayat-jatuh 8 lansia (8.9%), ada terapi-intravena 1 lansia (1.1%), terakhir  status-mental-dengan-keterbatasan 1 lansia (1.1%). Mayoritas pasien-lansia memiliki tingkat-risiko-jatuh adalah tidak-ada-risiko 62 lansia (68,9%), risiko-rendah 22 orang (24,4%) dan risiko-tinggi 6 orang (6.7%). Hubungan faktor-risiko dengan tingkat-risiko-jatuh. Ada 2 faktor-risiko yang berhubungan dan kekuatan hubungannya sebagai berikut:  1) Riwayat-Jatuh dengan  p-value=0.000 dan OR=4.000;  2) Gaya-Berjalan/Cara-Berpindah dengan p-value=0.012 dan OR=12.500. Ada 4 faktor-risiko yang tidak berhubungan yaitu : 1) Diagnosis-Sekunder dengan p-value=0.330, 2) Alat-Bantu-Jalan dengan p-value=0.108,  3) Terapi-Intravena dengan p-value=1.000, 4) Status-Mental p-value=0.067. Kesimpulan: Kami menemukan faktor-risiko-jatuh terbanyak pasien-lansia di Puskesmas-Lubuk-Kilangan-Padang adalah diagnosis-sekunder. Tingkat-risiko terbanyak adalah tidak-ada-risiko. Analisis hubungan faktor-risiko dengan tingkat-risiko-jatuh: dua berhubungan (Riwayat-Jatuh dan Gaya-Berjalan/Cara-Berpindah), empat tidak berhubungan (Diagnosis-Sekunder, Alat-Bantu-Jalan, Terapi-Intravena, dan Status-Mental).
PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN MENTAL REMAJA DI PESANTREN MODERN TERPADU PROF.DR.HAMKA II PADANG Setiawati, Erdanela; Syach, Ariel Alfattah; Rahman, Hilmi; Nadhif, Sheza; Larasati, Tania; Harsono, Muhammad Al Gausan; Maulana, Muhammad Anton
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i2.2310

Abstract

Latar-belakang. Masa remaja adalah periode penting dalam membangun kesehatan mental yang optimal, karena pada tahap ini banyak masalah kesehatan mental mulai muncul dan berisiko berlanjut hingga dewasa. Kesehatan mental yang baik menjadi fondasi utama untuk mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, dan psikologis yang dibutuhkan remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dampak gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi pada remaja adalah stres, tapi dampak yang paling serius dari pada stres adalah depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri, penyalahgunaan obat, dan kecenderungan perilaku antisosial. Perlu diberikan layanan kesehatan mental berbasis sekolah kepada remaja berupa edukasi-kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental pada remaja dan meningkatkan kualitas hidup remaja. Tujuan-Promosi-Kesehatan. Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental remaja, stress dan coping-mechanism-stress, serta bagaimana mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, sebagai upaya memberikan layanan kesehatan mental bagi remaja di sekolah. Metode. Pendidikan (edukasi) kesehatan, pada hari Minggu, 1-12-2025, yang diikuti oleh 60 remaja siswa SMA-Swasta Pesantren-Modern-Terpadu Prof.Dr.Hamka-II Padang. Peningkatan pengetahuan diukur dengan memberikan pre-test sebelum edukasi dan post-test setelah edukasi. Hasil. Rata-rata-skor-pengetahuan siswa ketika pre-test adalah 26,2 dengan skor-terendah 20 dan skor-tertinggi 34. Rata-rata-skor-pengetahuan siswa ketika post-test adalah 56,5 dengan skor-terendah 55 dan skor-tertinggi 60. Telah terjadi peningkatan pengetahuan remaja siswa pesantren setelah diberi edukasi dengan peningkatan skor post-test dari pre-test sebesar 30,3. Kesimpulan. Promosi-Kesehatan tentang Kesehatan-Mental-Remaja di PMT Prof.Dr.Hamka II Padang telah berhasil meningkatkan pengetahuan remaja. Diharapkan setelah edukasi, remaja dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun remaja berada, agar terhindar dari bahaya gangguan kesehatan mental.