Bawang daun merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang potensial dan memegang peran strategis dalam pembangunan sektor pertanian. Produksi bawang daun di Indonesia tidak stabil di beberapa tahun terakhir. Ketidakstabilan ini berpengaruh pada ketersediaan bawang daun segar sesuai dengan permintaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan mulsa organik jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi bawang daun. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelompok Tani Spirit Soverdia (KWT) La’o, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai pada bulan Desember 2024-April 2025. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat taraf perlakuan dan diulang sebanyak enam kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 = tanpa mulsa jerami padi; P1 = ketebalan mulsa jerami padi 1 cm; P2 = ketebalan mulsa jerami padi 3 cm; P3 = ketebalan mulsa jerami padi 4,5 cm. Perlakuan ketebalan mulsa jerami padi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, dan berat segar. Perlakuan tingkat ketebalan mulsa 3 cm berbeda nyata pada parameter jumlah anakan umur 6 minggu setelah tanam (MST). Rata-rata parameter pengamatan dengan perlakuan tingkat ketebalan mulsa tidak berbeda nyata, namun memberikan dampak positif pada jumlah anakan tanaman bawang daun. Perlakuan terbaik pada penelitian ini terdapat pada tingkat ketebalan mulsa jerami padi 3 cm.