Rusaknya kualitas bahan-bahan yang terbuat dari logam terutama di industri tidak dapat dihindari. Untuk mencegah kerusakan logam akibat karat diperlukan suatu bahan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk menurunkan laju korosi. Bahan ini sering dikenal dengan istilah inhibitor. Penggunaan inhibitor korosi merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah korosi karena cara ini relatif murah dan prosesnya sederhana. Pemanfaatan limbah biji pepaya yang mengandung senyawa tanin belum optimal selain untuk ditanam kembali. Kandungan tanin pada ekstrak biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor alami logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak biji pepaya terhadap laju korosi baja karbon dalam media korosif larutan NaCl 3 %. Penelitian diawali dengan maserasi biji pepaya dilanjutkan dengan penguapan hingga menghasilkan ekstrak biji pepaya. Data penelitian diolah dengan RSM (Response Surface Methodology) menggunakan design expert 11. Penelitian dilakukan dengan variasi konsentrasi ekstrak sesuai dengan hasil rekomendasi design expet 11 yaitu (0,5 g/L - 2,5 g/L) dan lama perendaman (3 - 11 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor konsentrasi ekstrak dan waktu perendaman saling mempengaruhi nilai respon laju korosi inhibitor korosi dari ekstrak biji pepaya sebesar 82,75 %. Kondisi optimum laju korosi pada inhibitor korosi dari ekstrak biji pepaya adalah pada konsentrasi ekstrak 0,5 g/L dan waktu perendaman 9,25 hari dengan nilai laju korosi sebesar 50,796 mpy. Berdasarkan analisis ragam menggunakan desain expert 11 didapatkan hasil bahwa model laju korosi sampel baja karbon dengan inhibitor ekstrak biji pepaya mengikuti model kuadratik dengan persamaan Y= 0,4370A + 0,0100B + 0,8394AB + 0,0223A2 + 0,0143B2.