Cahyanti, Reni Ika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Fasciitis Necroticans pada Diabetes Melitus: Sebuah Laporan Kasus Cahyanti, Reni Ika; Martiniani, Endang; Wibisono, Sony; Herawati, Fauna
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2025.v14i2.58295

Abstract

Fasciitis necroticans (FN) adalah penyakit langka penyebab nekrosis jaringan lunak secara cepat dan berpotensi menyebabkan sepsis akut hingga kematian. Diabetes merupakan salah satu faktor risiko terjadinya FN. Laporan kasus ini membahas diagnosis dini dan terapi pasien FN dengan diabetes. Seorang pria 54 tahun dengan diabetes selama 3 tahun, rutin mengonsumsi obat antidiabetes oral, dan memiliki riwayat amputasi jari kelingking kiri, didiagnosis FN pada kaki kiri. Diagnosis ditegakkan pada hari pertama perawatan dengan skor LRINEC 9. Pasien mendapat terapi injeksi seftriakson 1 gram tiap 12 jam dan metronidazol 500 mg tiap 8 jam, disertai kultur pus. Setelah 5 hari pengobatan, kadar leukosit tetap tinggi, dan kondisi belum membaik. Kultur pus sensitif terhadap seftriakson, tetapi pada hari ke-9 nilai leukosit meningkat menjadi 21,96 x 103/µL, sehingga antibiotik diganti menjadi injeksi sefoperazon sulbaktam 1 gram tiap 12 jam. Dua kali injeksi berhasil menurunkan leukosit menjadi 9,04 x 103/µL, suhu tubuh normal, dan nyeri berkurang, menunjukkan sensitivitas seftriakson bersifat intermediate dibanding sefoperazon-sulbaktam. Pembedahan dan perawatan luka bertekanan negatif tinggi meningkatkan perbaikan klinis. Pasien menolak amputasi dan meminta pulang. Pasien datang kontrol 5 hari kemudian dan direncanakan untuk rawat luka ulang. Namun, pasien meninggal sebelum jadwal kontrol berikutnya. Diagnosa dini, pemberian antibiotik, dan tindakan pembedahan dengan rawat luka intensif sangat penting untuk manajemen keberhasilan terapi FN dan merupakan tantangan yang perlu dipelajari lebih lanjut.