Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Potential of Jackfruit Wood as Activated Carbon for Adsorption of Heavy Metal Mercury (Hg) through Pyrolysis Method Zimon Pereiz; Chuchita; Oksal, Efriyana; Maya Sylvani, Miranti; Irawan, Ahmad; Pebriyanto, Yunus; Hairiah, Rusliananur; Eka Jaya Prastiti, Arini; Berlisnora Dasilva, Caroline; Anatasya, Violina; Prisnanda, Risky
Al-Kimia Vol 13 No 1 (2025): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water pollution caused by heavy metal mercury is a serious problem today. This study aims to utilise jackfruit wood waste as a natural adsorbent in overcoming the problem of water pollution due to heavy metal mercury. The methods in this research include jackfruit wood preparation, hydrochar synthesis through pyrolysis, hydrochar activation, wastewater preparation, batch adsorbent optimum conditions, and dynamic adsorption process (Fixed-Bed Column). The results showed that the optimum adsorption condition was reached at 0.4 M HCl concentration, pH 3 and 80minutes contact time. The study also showed that the adsorption kinetics followed a second-order pseudo model with a rate constant of 1.712 x 10-2 g/mg.min. The research data also showed conformity with the Langmuir isotherm model, with an adsorption capacity of 63.036 mg/g. The results of this study prove that jackfruit wood waste is effectively used as raw material for making activated carbon for wastewater treatment applications in removing heavy metal mercury.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Garam, Samu dan Waktu Fermentasi pada Produk Wadi dari Ikan Patin (Pangasius pangasius) Khas Kalimantan Tengah Oksal, Efriyana; Chuchita, Chuchita; Maya Sylvani, Miranti; Natania Gracia, Amanda; Damayanti Nainggolan, Yuni; Fatah, Abdul Hadjranul; Pereiz, Zimon
Konservasi Hayati Vol 21 No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v21i2.42234

Abstract

Wadi merupakan produk fermentasi ikan tradisional khas Kalimantan Tengah yang memiliki cita rasa asam dan asin khas hasil fermentasi spontan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi garam, samu (beras sangrai), dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik wadi ikan patin (Pangasius sp.) serta menentukan perlakuan terbaik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial, dengan empat perlakuan konsentrasi garam (6,25%, 12,25%, 25%, dan 50%), empat kadar samu (5%, 10%, 20%, dan 40%), serta empat waktu fermentasi (3, 4, 6 dan 8 hari) yang dilakukan secara anaerob pada suhu ruang. Uji organoleptik dilakukan oleh 25 panelis terhadap parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan memilik variasi paling disukai. Dari berbagai kombinasi perlakuan yang diuji, formulasi wadi dengan 50% garam, 10%  samu (beras sangrai) dan fermentasi selama 8 hari menunjukkan hasil terbaik, dengan skor kesukaan tertinggi untuk rasa (8,1), aroma (7,9), warna (7,8), dan tekstur (8,0). Hasil ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara kadar garam, sumber karbohidrat (beras), dan waktu fermentasi sangat berperan dalam pembentukan cita rasa khas wadi. Kombinasi tersebut dapat direkomendasikan sebagai formulasi optimal dalam proses pembuatan wadi ikan patin khas Kalimantan Tengah yang berpotensi dikembangkan menjadi produk pangan fermentasi unggulan lokal dengan nilai ekonomi dan daya saing yang lebih tinggi.