Peningkatan tuntutan produktivitas dan efisiensi kerja menuntut adanya distribusi beban kerja yang proporsional di setiap unit. Departemen Dukungan Produksi PT PAL Indonesia sebagai mitra kegiatan menghadapi permasalahan ketidakseimbangan beban kerja antar biro yang berpotensi menimbulkan kelebihan beban pada posisi tertentu. Kegiatan ini bertujuan menganalisis beban kerja pegawai dan memberikan rekomendasi peningkatan kinerja melalui pendekatan Full Time Equivalent (FTE). Kegiatan dilaksanakan selama empat bulan pada periode JanuariāMei 2025 dengan melibatkan 30 pegawai dari tiga biro, yaitu Biro Pemeliharaan dan Perbaikan Aset, Biro Transportasi dan Utilitas Fasilitas Kerja, serta Biro Paletisasi dan Pergudangan. Metode pelaksanaan meliputi observasi langsung, wawancara, pengumpulan dokumen jam kerja, dan analisis data berdasarkan standar FTE sebesar 1.768 jam per tahun. Hasil analisis menunjukkan nilai FTE sebesar 1,1235 pada Biro Pemeliharaan dan Perbaikan Aset, 1,2672 pada Biro Transportasi dan Utilitas Fasilitas Kerja, dan 1,1238 pada Biro Paletisasi dan Pergudangan. Seluruh hasil menunjukkan kondisi overload yang berpotensi menurunkan efisiensi kerja. Berdasarkan temuan tersebut, disusun tiga rekomendasi utama, yaitu penambahan tenaga kerja pada biro dengan beban tertinggi, penerapan prinsip lean management melalui penyusunan ulang prosedur kerja, dan pengembangan sistem pemantauan digital berbasis real-time. Kesimpulannya, metode FTE efektif digunakan untuk menilai kecukupan tenaga kerja dan menjadi dasar dalam perencanaan sumber daya manusia yang proporsional di PT PAL Indonesia.