Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk penyaluran bantuan seperti PKH, BLT, dan Bantuan Sembako dapat dibangun dengan menentukan kriteria seperti pendapatan keluarga, jumlah tanggungan, kondisi sosial ekonomi, pendidikan, dan kebutuhan pangan. Sistem informasi ini akan mengelola data calon penerima, memberi bobot pada tiap kriteria, dan menggunakan algoritma untuk menentukan siapa yang layak menerima bantuan. Dengan penerapan SPK, penyaluran bantuan menjadi lebih tepat sasaran, transparan, dan efisien, serta memudahkan pemerintah dalam memantau dan melaporkan hasil penyaluran bantuan tersebut ANALYTICAL HEARARCHY PROCESS-TOPSIS Penelitian ini mengembangkan SistemPendukung Keputusan (DSS) berbasis web menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk menentukan penerima dana bantuan di Desa Bakti, Kecamatan Pulubala. Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot kriteria, sementara TOPSIS membantu dalam perankingan calon penerima berdasarkan solusi ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan akurasi, transparansi, dan efisiensi dalam proses penyaluran bantuan, serta mengurangi subjektivitas dalam pengambilan keputusan.1. Penelitian ini telah berhasil merancang Sistem Pendukung Keputusan (DSS) yang efektif untuk membantu penentuan kriteria penerimaan dana bantuan di Desa Bakti, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Sistem ini dirancang dengan mengintegrasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot kriteria secara objektif berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria, seperti pendapatan, jumlah tanggungan, kondisi kesehatan, dan pekerjaan. Pendekatan ini memastikan setiap kriteria memiliki kontribusi yang proporsional terhadap proses seleksi, sehingga menghasilkan model pengambilan keputusan yang transparan dan sistematis. 2. Dengan menerapkan kombinasi metode AHP dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), sistem mampu melakukan proses perengkingan alternatif penerima dana bantuan secara akurat. AHP digunakan untuk menghitung bobot kriteria, yang kemudian diterapkan dalam metode TOPSIS untuk menentukan solusi ideal positif dan negatif. Proses ini menghasilkan peringkat alternatif berdasarkan kedekatan relatif dengan solusi ideal, sehingga membantu dalam identifikasi calon penerima bantuan yang paling layak secara objektif, transparan, dan efisien. Hasil ini mendukung pengambilan keputusan yang tepat sasaran serta meminimalkan bias dan subjektivitas.