Barobbo adalah makanan tradisional khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar jagung dan sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Makanan ini memiliki kandungan gizi yang beragam, termasuk karbohidrat, protein, serta berbagai vitamin dan mineral yang dapat menunjang kebutuhan nutrisi harian. Masyarakat pesisir, khususnya di Kelurahan Pantai Amal, memiliki pola konsumsi yang cenderung bergantung pada hasil laut, sementara pemenuhan kebutuhan pangan lain seperti sumber serat dan karbohidrat masih kurang optimal oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengabdian demi memenuhi tugas mata kuliah wajib Sumber Daya Laut Tropis. Barobbo tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya kuliner, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan lokal. Kandungan gizinya yang kaya menjadikannya pilihan makanan yang dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi di masyarakat pesisir dan bisa dijadikan sebagai media pembagian di masyarakat. Makanan ini tidak hanya memiliki nilai gizi yang tinggi, tetapi juga mengandung makna budaya yang mendalam, terutama dalam konteks pembagian makanan di masyarakat pesisir. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis peran pembagian makanan barobbo dalam memperkuat solidaritas sosial, menjaga nilai-nilai kebersamaan, serta sebagai bentuk ekspresi kami sebagai mahasiswa, dengan cara berbagi. Kegiatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi mendalam terhadap masyarakat. Data dikumpulkan melalui interaksi langsung dengan warga, dokumentasi kegiatan berbagi makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian makanan barobbo bukan sekadar aktivitas konsumsi, tetapi juga bagian dari praktik sosial yang menguatkan hubungan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.