Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Intensive Community Empowerment Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu Noor Annashr, Nissa; Prasetyo, Joko; hidayatullah, Nur
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.632 KB)

Abstract

Kesehatan ibu merupakan target dalam Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millennium. Poin kelima dari target tersebut adalah meningkatkan kesehatan ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator untuk menilai tingkat kesehtaan ibu. Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki Angka AKI tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Tahun 2003, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah turun menjadi 290,8 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Data terakhir pada tahun 2007 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015  yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan studi literatur dengan memperoleh data-data dari referensi atau literatur yang kemudian dianalisis. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dapat dilakukan sebuah upaya atau program yaitu Intensive Community Empowerment. Intensive Community Empowermet atau pemberdayaan masyarakat yang intensif merupakan suatu upaya yang intensif untuk membuat masyarakat menjadi lebih berdaya dan mandiri dalam memelihara kesehatannya.  Dengan kata lain Intensive Community Empowermet merupakan program yang berbasis masyarakat dengan langkah-langkah yang teridiri dari mapping strategy, penyuluhan intensif yang dilakukan oleh bidan dan tenaga kesehatan lainnya dan pemberdayaan dukun bersalin.
Idham Chalid di Nahdlatul Ulama Hidayatullah, Nur
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.853 KB)

Abstract

Nahdlatul Ulama is an Islamic organization in Indonesia, which until now exist in themiddle of the community, and has branches in several countries. NU interest manypeople because of its universal fikrah; founded by Hadratus Sheikh KH. Hasyim Asy’arisince before the independence of the Republic of Indonesia, 1926.Its existence until now of course after going through colorful political system at thattime, beginning from the physical revolution, the old order (orde lama), the new order(orde baru), up to the present democratic era. NU was led by Chairman of the NU, one ofthe chairmen is KH. Dr. Idham who contribute many things and successful lead within aperiod of 28 years (1956-1984) at times critical, such as receiving a guided democracy,Nasakom and periods of 1959 decree.There are many progress and struggles of Idham Chalid toward NU, both in the field ofeducation, economic, political, social and religious; NU gait also in the state and nation,as well as his contribution to the international world. Idham’s role as a leader of Islamicorganizations and also as a statesman who concurrently various legislative and executivepositions, from the old order to new order, giving a conclusion that religion and stateshould be hand in hand and mutually reinforcing.
IDHAM CHALID DI NAHDLATUL ULAMA Hidayatullah, Nur
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.969 KB)

Abstract

Nahdlatul Ulama is an Islamic organization in Indonesia, which until now exist in the middle of the community, and has branches in several countries. NU interest many people because of its universal fikrah; founded by Hadratus Sheikh KH. Hasyim Asy’ari since before the independence of the Republic of Indonesia, 1926. Its existence until now of course after going through colorful political system at that time, beginning from the physical revolution, the old order (orde lama), the new order (orde baru), up to the present democratic era. NU was led by Chairman of the NU, one of the chairmen is KH. Dr. Idham who contribute many things and successful lead within a period of 28 years (1956-1984) at times critical, such as receiving a guided democracy, Nasakom and periods of 1959 decree. There are many progress and struggles of Idham Chalid toward NU, both in the field of education, economic, political, social and religious; NU gait also in the state and nation, as well as his contribution to the international world. Idham’s role as a leader of Islamic organizations and also as a statesman who concurrently various legislative and executive positions, from the old order to new order, giving a conclusion that religion and state should be hand in hand and mutually reinforcing.
PELUANG IJTIHAD HUKUM PENGGUNAAN UANG DIGITAL SEBAGAI ASET DAN ALAT TRANSAKSI DI INDONESIA Hidayatullah, Muhammad Syarief; Kristiane, Desy; Saggaf Aljufri, Mufidah; Hidayatullah, Nur
Tadayun: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/tadayun.v4i2.213

Abstract

The existence of cryptocurrency in Indonesia has sparked a complex debate, especially regarding regulation and legality from both governmental and Islamic legal perspectives. Regulatory bodies like Bappebti and Bank Indonesia exhibit conflicting stances, resulting in dualistic regulations. Islamic legal studies institutions also disagree on whether cryptocurrency is a commodity or currency. This article focuses on two main aspects: assessing the legality of cryptocurrency in Indonesia as a digital asset or commodity and exploring ijtihadi opportunities. The research uses a descriptive, normative juridical approach, relying on library research. Results indicate a discrepancy in understanding cryptocurrency. Bank Indonesia prohibits its use, citing non-authorization, while the Ministry of Trade classifies it as a commodity, allowing protected use. Indonesian regulations on cryptocurrency provide legal certainty, transaction security, and consumer protection. Ijtihad opportunities arise to change its legal status from prohibited to permissible. With supportive regulations, there's potential for a more inclusive Islamic legal interpretation of cryptocurrency in Indonesia. Abstrak Eksistensi uang digital kripto di Indonesia memicu perdebatan kompleks terutama terkait regulasi dan legalitas, terutama dalam perspektif lembaga kajian hukum Islam. Bappebti dan Bank Indonesia, sebagai lembaga otoritas pemerintah, menunjukkan dualisme dalam pemahaman mereka terhadap posisi uang digital kripto, menghasilkan regulasi yang saling bertentangan. Demikian pula, lembaga kajian hukum Islam mengalami ikhtilaf terkait status uang digital kripto sebagai aset komoditas atau mata uang. Artikel ini berfokus pada dua aspek utama: menilai legalitas cryptocurrency di Indonesia sebagai aset atau komoditas digital dan mengeksplorasi peluang ijtihadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis deskriptif normatif dengan mengandalkan library research untuk mengumpulkan informasi. Hasil kajian menunjukkan adanya ikhtilaf dalam pemahaman tentang uang digital kripto. Bank Indonesia melarang penggunaannya karena dianggap bukan terbitan lembaga otoritas yang berwenang, sementara Kementerian Perdagangan menempatkannya sebagai komoditas, memungkinkan penggunaan yang sah dan dilindungi oleh hukum. Regulasi di Indonesia terkait uang digital kripto telah menciptakan nilai kepastian hukum, keamanan bertransaksi, dan perlindungan konsumen. Peluang ijtihad muncul dalam mengubah status hukum uang kripto dari awalnya diharamkan menjadi mubah (dibolehkan). Dengan adanya regulasi yang mendukung, terbuka peluang bagi interpretasi hukum Islam yang lebih inklusif terhadap uang digital kripto di Indonesia.
Jaringan Ulama Falak Nusantara: (Studi Geneologi Keilmuan Falak Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani) Hidayatullah, Nur
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.455 KB) | DOI: 10.20414/afaq.v1i1.1854

Abstract

Ilmu Falak yang sampai ke kita saat ini merupakan perjalanan panjang dari satu tokoh ke tokoh yang lain, dari satu daerah ke daerah yang lain, melintasi banyak ruang dan waktu. Mulai dari Hermes di Babilonia sampai ke para kyai di Indonesia. Di akhir abad 20 M, Musnid ad-Dunya Syekh Muhammad Yasin al-Fadani tampil sebagai poros keilmuan di dunia, utamanya di bidang ilmu hadis dan sanad. Ternyata ia juga ahli falak, bahkan mempunyai sanad keilmuan falak yang tinggi dibanding dengan ulama falak lainnya di nusantara. Menjaga tradisi sanad dan ijazah keilmuan merupakan salah satu cara mendapatkan ilmu yang berkah dan manfaat. Penelitian ini diarahkan kesana. Berangkat dari kitab al-Mawahib al-Jazilah, Bulugh al-Amani, dan al-Maslak al-Jali, penulis merumuskan masalah: 1) bagaimana interaksi Syekh Yasin dengan Ilmu Falak, dan 2) bagaimana jaringan sanad keilmuan Falak Syekh Muhammad Yasin al-Fadani. Semua ulasan yang ada merupakan hasil dari studi pustaka dan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Syekh Yasin mempunyai setidaknya 15 guru di bidang Ilmu Falak, dan telah menelaah ratusan kitab falak, 2) sanad keilmuan falak Syekh Yasin terhubung sampai Syekh Muhammad al-Hattab ar-Ra?ini al-Maliki (902 – 954 H), ulama besar abad kesepuluh hijriah, dan 3) mempunyai sanad yang terhubung dengan para ulama falak di nusantara, baik terhubungnya karena menjadi guru atau karena seperguan dengan guru yang sama.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR PRODUKTIF PESERTA DIDIK TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 5 BANTAENG Nur, Hamzah; Hidayatullah, Nur
JoVI:JOURNAL of VOCATIONAL INSTRUCTION Vol 2, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55754/jov.v2i2.56502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Produktif Peserta Didik Teknik Pemesinan Di Smk Negeri 5 Bantaeng. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa mengetahui Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Produktif Peserta Didik Teknik Pemesinan Di Smk Negeri 5 Bantaeng dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,003 untuk kelas x, nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,002 untuk kelas XI, nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 yaitu nilai probabilitas.sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variabel pembelajaran daring terhadap hasil belajar produktif.
Jaringan Ulama Falak Nusantara: (Studi Geneologi Keilmuan Falak Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani) Hidayatullah, Nur
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 1 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v1i1.1854

Abstract

Ilmu Falak yang sampai ke kita saat ini merupakan perjalanan panjang dari satu tokoh ke tokoh yang lain, dari satu daerah ke daerah yang lain, melintasi banyak ruang dan waktu. Mulai dari Hermes di Babilonia sampai ke para kyai di Indonesia. Di akhir abad 20 M, Musnid ad-Dunya Syekh Muhammad Yasin al-Fadani tampil sebagai poros keilmuan di dunia, utamanya di bidang ilmu hadis dan sanad. Ternyata ia juga ahli falak, bahkan mempunyai sanad keilmuan falak yang tinggi dibanding dengan ulama falak lainnya di nusantara. Menjaga tradisi sanad dan ijazah keilmuan merupakan salah satu cara mendapatkan ilmu yang berkah dan manfaat. Penelitian ini diarahkan kesana. Berangkat dari kitab al-Mawahib al-Jazilah, Bulugh al-Amani, dan al-Maslak al-Jali, penulis merumuskan masalah: 1) bagaimana interaksi Syekh Yasin dengan Ilmu Falak, dan 2) bagaimana jaringan sanad keilmuan Falak Syekh Muhammad Yasin al-Fadani. Semua ulasan yang ada merupakan hasil dari studi pustaka dan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Syekh Yasin mempunyai setidaknya 15 guru di bidang Ilmu Falak, dan telah menelaah ratusan kitab falak, 2) sanad keilmuan falak Syekh Yasin terhubung sampai Syekh Muhammad al-Hattab ar-Ra?ini al-Maliki (902 – 954 H), ulama besar abad kesepuluh hijriah, dan 3) mempunyai sanad yang terhubung dengan para ulama falak di nusantara, baik terhubungnya karena menjadi guru atau karena seperguan dengan guru yang sama.
Analisis Keterlambatan dan Penjadwalan Ulang Proyek Pembangunan Deck Cargo Barge 250x80x14 ft Hariyanto, Surya; Hidayatullah, Nur; Klara, Syerly
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 27 No 2 (2023)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112023.03

Abstract

Proyek pembangunan Deck Cargo Barge 250x80x14 ft pada PT. XYZ direncanakan selesai dalam waktu 5 bulan, namun yang terjadi dilapangan kegiatan proyek pembangunan tersebut mengalami keterlambatan sehingga selesai dalam waktu 7 bulan 25 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan proyek, mengetahui hasil penjadwalan ulang dan menentukan alternatif untuk mengatasi keterlambatan proyek pembangunan Deck Cargo Barge 250x80x14 ft. Metode yang digunakan untuk menganalisis keterlambatan proyek pembangunan dalam penelitian ini adalah Fault Tree Analysis (FTA). Sementara penjadwalan ulang menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Hasil analisis kualitatif FTA didapatkan 6 intermediate event dan 23 basic event penyebab keterlambatan proyek dan hasil analisis kuantitatif FTA diperoleh nilai probabilitas tertinggi pada intermediate event pada kondisi lapangan dan pengadaan material dengan nilai sebesar 0,2585 dan 0,1206. Sedangkan hasil penjadwalan ulang dengan metode CPM diperoleh 51 kegiatan, dari 51 kegiatan tersebut terdapat 18 kegiatan kritis, 17 diantaranya didominasi oleh faktor kondisi lapangan. Alternatif penambahan jam kerja (lembur) dan man power tidak efektif untuk mengatasi keterlambatan. Oleh karena itu, alternatif penambahan peralatan dan fasilitas (seperti crane) dipilih untuk mempercepat proses penyelesaian proyek.
Barobbo: Kuliner Tradisional Sebagai Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat Pesisir Kelurahan Pantai Amal Hidayat, Nurul; Kasnawati, Kasnawati; Tingai, Ferin Fenita; Diah, Sinta; Rahmahdini, Rahmahdini; Inzellina, Melly; Hidayatullah, Nur; Anggraeni, Diah Meyta; dini, Rahmahdini
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 04 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i04.2118

Abstract

Barobbo adalah makanan tradisional khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar jagung dan sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Makanan ini memiliki kandungan gizi yang beragam, termasuk karbohidrat, protein, serta berbagai vitamin dan mineral yang dapat menunjang kebutuhan nutrisi harian. Masyarakat pesisir, khususnya di Kelurahan Pantai Amal, memiliki pola konsumsi yang cenderung bergantung pada hasil laut, sementara pemenuhan kebutuhan pangan lain seperti sumber serat dan karbohidrat masih kurang optimal oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengabdian demi memenuhi tugas mata kuliah wajib Sumber Daya Laut Tropis. Barobbo tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya kuliner, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan lokal. Kandungan gizinya yang kaya menjadikannya pilihan makanan yang dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi di masyarakat pesisir dan bisa dijadikan sebagai media pembagian di masyarakat. Makanan ini tidak hanya memiliki nilai gizi yang tinggi, tetapi juga mengandung makna budaya yang mendalam, terutama dalam konteks pembagian makanan di masyarakat pesisir. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis peran pembagian makanan barobbo dalam memperkuat solidaritas sosial, menjaga nilai-nilai kebersamaan, serta sebagai bentuk ekspresi kami sebagai mahasiswa, dengan cara berbagi. Kegiatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi mendalam terhadap masyarakat. Data dikumpulkan melalui interaksi langsung dengan warga, dokumentasi kegiatan berbagi makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian makanan barobbo bukan sekadar aktivitas konsumsi, tetapi juga bagian dari praktik sosial yang menguatkan hubungan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.
PEMETAAN DISPARITAS DAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT: PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN 2016-2023 Hidayatullah, Nur; Sumitro, Sutyastie
Media Ekonomi Vol. 32 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v32i2.23938

Abstract

Development disparities in West Java continue to widen every year. In this context, it is crucial to analyze the factors contributing to these disparities, including the roles of different economic sectors across regions. This study aims to classify regions and economic sectors into advanced, developing, potential, and underdeveloped categories, enabling policymakers to formulate targeted policies to enhance Gross Regional Domestic Product (GRDP). The study employs the Klassen Typology Analysis at both regional and sectoral levels in West Java Province. The data used include Economic Growth Rates and GRDP at constant prices, as well as per capita GRDP, sourced from publications by the West Java Central Statistics Agency (BPS). In addition, data on sectoral growth and sectoral contributions to GRDP were obtained from GRDP publications by business field from individual BPS offices in districts and cities across West Java. The analysis reveals that five regions are categorized as rapidly advancing and fast-growing areas, while ten regions fall into the category of rapidly developing areas. Three regions are classified as advanced but stagnant, and eight regions are categorized as underdeveloped. In addition, there are significant economic variations across regions. The primary sector dominates agricultural areas such as Ciamis, Garut, and Pangandaran, whereas the secondary sector thrives in industrial hubs like Bandung Regency and Karawang. Several cities, including Bandung and Cimahi, are shifting their focus toward the tertiary sector due to urbanization and the growth of services and trade. However, some regions still face challenges, including stagnation in the primary sector as a result of industrialization and limited infrastructure that constrains the growth of the secondary sector.