Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi dan fungsi insulin. Jika tidak terkontrol, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Diabetes Mellitus tipe 2 menjadi kasus yang paling banyak ditemukan, terutama akibat pola hidup tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Secara global, jumlah penderita Diabetes Mellitus terus meningkat, termasuk di Indonesia, yang menempati peringkat ke-5 dunia dengan 19,5 juta kasus pada 2021. Di Kalimantan Selatan, prevalensi penyakit ini cukup tinggi, termasuk di Kabupaten Balangan, yang mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan untuk mengetahui hubungan usia dan dukungan petugas kesehatan terhadap kepatuhan minum obat pasien Diabetes Melitus pada Puskesmas Awayan. Jenis penelitian ini adalah metode analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien teridentifikasi Diabetes Melitus pada bulan November Tahun 2024 dengan jumlah 30 orang. Teknik sampel accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Pengambilan data menggunakan kuesioner MARS. Analisis data teridiri Chi Square dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Awayan tidak dipengaruhi oleh usia. Uji statistik chi-square menunjukkan p-value 0,738, yang menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara usia dan kepatuhan minum obat. Namun, dukungan petugas kesehatan berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat. Uji statistik chi-square menunjukkan p-value 0,000, yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan petugas kesehatan dan kepatuhan minum obat.