Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Navigating Digital Political PR Law and Ethics: : A U.S.–Indonesia Comparison Maryufani, Fathiyyah; Carl Jackson, Dean
COMMENTATE: Journal of Communication Management Vol. 6 No. 1 (2025): COMMENTATE: Journal of Communication Management
Publisher : Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/103006120251

Abstract

This article examines the ethical and regulatory frameworks guiding political public relations (PR) in the United States and Indonesia through document analysis of professional codes and legal regulations. Comparing the PRSA Code of Ethics (U.S.) and the PERHUMAS Code (Indonesia), the study reveals key differences rooted in political and cultural contexts. PRSA emphasizes individual rights, transparency, and free speech, aligning with liberal-democratic values. In contrast, PERHUMAS prioritizes national interest, cultural harmony, and social stability, reflecting Indonesia’s collectivist and developmentalist orientation. Despite differing emphases, both codes lack specific ethical standards for political PR. This absence creates a grey zone where political communicators operate with limited guidance, risking the spread of disinformation, emotional manipulation, and public distrust. Regulatory documents in both countries also fall short: U.S. electoral laws focus on campaign finance and media fairness but overlook ethical conduct in strategic messaging. Indonesia’s regulations, while emphasizing national unity and public order, offer minimal oversight of political PR practices and are shaped by informal power structures. The findings show that both systems rely on voluntary compliance and self-regulation, with weak enforcement mechanisms. However, Indonesia’s context, marked by populism and digital transformation, makes the lack of clear ethical and regulatory frameworks particularly urgent. This article argues for the development of targeted ethical standards and stronger regulatory clarity to ensure accountability and uphold democratic values in political communication.
PEMILIHAN PRESIDEN 2024: KONSTRUKSI IDENTITAS NASIONAL MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM CALON PRESIDEN Maryufani, Fathiyyah; Ramdani, Alwan Husni; Affandi, Ahmad Fahrul Muchtar; rohimakumullah, Muhammad al assad
Indonesian Journal of Digital Public Relations (IJDPR) Vol 4 No 1 (2025): Agustus
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijdpr.v4i1.9107

Abstract

Media sosial menjadi salah satu sarana politisi sebagai calon pemimpin negara untuk menyampaikan gagasanya dan visi terkait identitas nasional. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji bagimana calon presiden 2024, yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, membangun narasi indentitas nasional melalui media sosial Instagram. Peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan juga kuantitatif. Hasil analisis menunjukan unggah konten masing-masing ccalon terklasifikasi menjadi tiga yakni personal, politik, dan pekerjaan. Temuannya menunjukan Prabowo menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang fokus pada identitas nasional dan persatuan. Anies, dengan pendekatannya yang beragam, menciptakan citra dinamis dan responsif terhadap perubahan zaman. Ganjar, melalui interaksi dengan warga kelas bawah, membangun narasi identitas nasional yang mengedepankan kesederhanaan dan keberpihakan pada rakyat kecil. Pendekatan komunikasi calon presiden melalui media sosial mencerminkan upaya mereka membangun narasi identitas nasional yang sesuai dengan fokus dan peran masing-masing. Identitas nasional Indonesia diartikulasikan melalui simbol-simbol militer, respons terhadap isu-isu keseharian, dan keberpihakan pada keragaman masyarakat. Pemahaman ini memberikan wawasan tentang dinamika sosial dan politik yang membentuk identitas nasional Indonesia.