Masa perkuliahan merupakan fase krusial dalam perkembangan psikososial individu, terutama dalam proses transisi menuju kedewasaan. Mahasiswa yang sedang membentuk identitas diri sering kali menghadapi tantangan emosional dan sosial, termasuk dalam menjalin hubungan romantis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak hubungan tidak sehat (toxic relationship) terhadap kondisi psikologis dan performa akademik mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner terbuka dan studi literatur. Hasil analisis tematik menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami berbagai bentuk toxic relationship, seperti kekerasan verbal, kontrol berlebihan, manipulasi emosional dan ketergantungan yang bersifat merusak. Kondisi ini memicu penurunan konsentrasi, keterlambatan tugas, meningkatnya absen kuliah serta penurunan motivasi dan prestasi akademik. Strategi coping yang umum digunakan meliputi mencari dukungan dari teman dan keluarga, namun sebagian besar belum mengakses layanan profesional karena keterbatasan informasi atau fasilitas. Mahasiswa juga mengharapkan peran aktif kampus dalam menyediakan layanan konseling psikologis, edukasi relasi sehat dan ruang aman untuk berbagi tanpa stigma. Penelitian ini menegaskan bahwa toxic relationship merupakan isu sistemik yang berdampak langsung pada kesejahteraan akademik dan mental mahasiswa, sehingga memerlukan intervensi dari pihak institusi pendidikan untuk membangun lingkungan kampus yang suportif dan responsif.