Permasalahan ketimpangan ekonomi desa dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan telah mendorong munculnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai instrumen strategis untuk mendorong pemberdayaan lokal. Penelitian ini berfokus pada BUMDes Teras Gunung Geulis yang berada di Desa Gunung Geulis, Kecamatan Jatinangor, yang memiliki potensi besar dalam sektor ekowisata, kuliner lokal, dan ekonomi kreatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kontribusi BUMDes dalam memberdayakan masyarakat desa serta mendorong kemandirian desa secara ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Kerangka teori yang digunakan mengacu pada konsep pemberdayaan masyarakat dari Edi Suharto (2005), yang meliputi akses terhadap sumber daya produktif, partisipasi dalam pengambilan keputusan, penguatan kapasitas, serta transformasi struktur sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUMDes Teras Gunung Geulis berperan penting dalam membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan unit usaha, serta memperkuat kapasitas warga melalui pelatihan dan pendampingan. Namun, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, kelemahan dalam strategi pemasaran digital, serta hambatan akses pasar yang lebih luas. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa BUMDes telah menjadi katalisator dalam pemberdayaan masyarakat desa, meskipun masih diperlukan penguatan kapasitas kelembagaan dan kolaborasi strategis. Pelatihan manajerial, perluasan jejaring digital, dan kemitraan lintas sektor direkomendasikan untuk meningkatkan keberlanjutan dan dampak BUMDes dalam pembangunan desa