Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan kewirausahaan (diklat) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bekasi dalam meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menggunakan pendekatan metode campuran (mixed-method), data dikumpulkan dari 120 pelaku UMKM melalui survei, wawancara mendalam, dan dokumentasi pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pelatihan yang disusun secara terstruktur dan berbasis praktik mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan kewirausahaan, kemampuan menyusun rencana bisnis, dan pengembangan jejaring usaha. Sebanyak 78% responden mengalami peningkatan pengetahuan, 66% mampu merancang rencana bisnis lebih sistematis, dan 59% membangun jaringan usaha baru. Pelatihan yang memadukan studi kasus, praktik langsung, dan mentoring terbukti lebih efektif dibandingkan pelatihan klasikal. Namun, efektivitas pelatihan belum optimal karena kurangnya pendampingan pasca-diklat dan minimnya evaluasi jangka panjang. Selain itu, analisis SWOT sektor UMKM menunjukkan perlunya pendekatan pelatihan yang kontekstual dan spesifik sektor. Studi ini merekomendasikan pentingnya desain pelatihan yang terintegrasi dengan praktik lokal, evaluasi berkelanjutan, serta kolaborasi multipihak untuk memperkuat keberlanjutan dampak pelatihan. Temuan ini dapat menjadi dasar perumusan kebijakan pelatihan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan riil pelaku UMKM di daerah urban seperti Kota Bekasi.