Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh coaching dan mentoring terhadap keterikatan karyawan (employee engagement) pada organisasi nirlaba di Indonesia. Latar belakang penelitian didasarkan pada pentingnya keterikatan karyawan dalam meningkatkan produktivitas dan loyalitas, terutama di sektor nirlaba yang minim insentif finansial. Coaching dan mentoring dipilih sebagai pendekatan pengembangan yang personal dan bermakna, dengan dukungan teoritis dari Job Demands-Resources Model, Social Exchange Theory, dan Self-Determination Theory. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kausal-komparatif dengan sampel 120-150 karyawan nirlaba yang telah mengikuti program coaching/mentoring. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linier, uji mediasi, dan moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi sesi, durasi intervensi, kualitas hubungan, dan gaya pendekatan coaching/mentoring berpengaruh signifikan terhadap employee engagement. Self-efficacy berperan sebagai mediator, sementara dukungan organisasi memperkuat hubungan antara gaya pendekatan dan engagement. Implikasi penelitian ini menyarankan organisasi untuk merancang program coaching/mentoring yang terstruktur, berfokus pada kualitas hubungan, dan didukung oleh kebijakan organisasi yang memadai. Temuan ini berkontribusi pada literatur pengembangan SDM dan praktik manajemen di sektor nirlaba.