Gangguan spektrum autisme (GSA) menjadi salah satu kondisi yang memengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik dan tantangan yang dihadapi oleh anak dengan kondisi GSA, serta strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendukung perkembangan anak tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru, observasi langsung terhadap perilaku dan interaksi Aaron (ARN), dan dokumentasi dengan aspek yang diukur dalam instrumen mencakup kemampuan komunikasi verbal, fokus dan atensi saat mengerjakan tugas, interaksi sosial, ekspresi emosi, minat belajar, serta respon terhadap stimulus visual dan auditorial. Analisis data dilakukan secara tematik, yaitu dengan mengidentifikasi tema-tema utama dari wawancara, observasi, dan dokumen, serta menarik kesimpulan berdasarkan pola yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ARN memiliki minat yang tinggi terhadap aktivitas visual dan menunjukkan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, meskipun mengalami kesulitan dalam komunikasi verbal dan interaksi sosial. Keterlibatan dalam aktivitas menggambar dan membaca buku bergambar mencerminkan preferensi belajar yang kinestetik dan visual. Selain itu, ARN menunjukkan ketidakminatan terhadap aktivitas yang melibatkan interaksi sosial, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosialnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan yang tepat, termasuk penggunaan alat bantu visual dan pendekatan berbasis bukti seperti terapi perilaku kognitif, sangat penting untuk membantu ARN mengatasi tantangan yang dihadapinya. Implikasi dari penelitian ini yaitu bahwa guru dan lingkungan sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif dalam kegiatan sosial sehingga meningkatkan perkembangan ARN dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional.