Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Memberikan Zakat Kepada Orang Fasiq dalam Kajian Filsafat Hukum Islam Marlina, Selfia; Busyro, Busyro
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 1 (2023): EL-AHLI : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v4i1.1202

Abstract

Para mustahiq zakat dijelaskan dalam al-qur’an surat at- Taubah ayat 60 yang terdiri dari 8 golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (budak), gharim (orang yang berhutang), fi Sabilillah dan Ibnu Sabil. Kemudian secara umum ada lagi golongan yang diharamkan menerima zakat diantaranya orang kaya, orang kuat bekerja, non muslim, anak dan ayah, istri, keluarga dan kerabat Rasulullah. Jika zakat itu sudah diberikan kepada sasaran yang tepat tapi di antara mereka ada yang termasuk golongan fakir namun termasuk dalam kategori fasiq. Dalam hal ini jika dilihat dari segi fakir atau miskinnya maka ia termasuk kepada golongan yang berhak menerima zakat dan orang fasiq juga tidak termasuk kepada golongan yang diharamkan menerima zakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum memberikan zakat kepada orang fasiq dalam kajian filosofis hukum Islam. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (library research) dengan data utama berasal dari jurnal, buku, dan internet. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mencatat, mengelompokkan sesuai dengan tema yang dibahas, kemudian dianalisis menggunakan teori menggunakan teori deskriptif, induktif dan menyajikannya menjadi tulisan yang layak untuk dibaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara filosofis hukum Islam orang fasiq berhak mendapat peruntukan zakat akan tetapi pertama, hukumnya makruh jika dengan diberikanya harta zakat maka tidak berubah dan tetap kepada kefasiqannya pada level tahsiniyah. Kedua hukumnya mubah jika dengan pemberian harta zakat akan menrubah ke fasiqan nya menjadikan mereka mau untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah pada level tahsiniyah.
INTERVENSI HUKUM ISLAM TERHADAP HUKUM KEWARISAN ADAT MINANGKABAU Marlina, Selfia; Yenti, Endri
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 2 (2023): EL-AHLI : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v4i2.1269

Abstract

Abstract Minangkabau has two forms of inheritance, namely high inheritance and low inheritance and the kinship system in Minangkabau adheres to the matrilineal principle. Because in Minangkabau custom there are two forms of inheritance distribution, namely individual and collective, so there are differences in inheritance distribution in adat and Islamic law. The Compilation of Islamic Law which is a collection of rules used as a reference for Muslims in Indonesia also regulates inheritance. This study aims to see whether Islamic law intervenes in customary law, especially in the Compilation of Islamic Law regarding inheritance. This study uses a literature review (library research) with a descriptive method through a qualitative approach with the main data coming from journals, books, and the internet. Data collection is done by reading, taking notes and comparing according to the themes discussed. The results of this study indicate that there is an intervention Islamic law regarding the inheritance system that exists in Minangkabau custom in several articles in the Compilation of Islamic Law, for low inheritance in its distribution in customary law and KHI both use faraidh law, while high inheritance according to KHI is not included in inheritance because ownership cannot be individually owned. Keyword: Islamic Law, Minagkabau Inheritance
Memberikan Zakat Kepada Orang Fasiq dalam Kajian Filsafat Hukum Islam Marlina, Selfia; Busyro, Busyro
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 1 (2023): EL-AHLI : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v4i1.1202

Abstract

Para mustahiq zakat dijelaskan dalam al-qur’an surat at- Taubah ayat 60 yang terdiri dari 8 golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (budak), gharim (orang yang berhutang), fi Sabilillah dan Ibnu Sabil. Kemudian secara umum ada lagi golongan yang diharamkan menerima zakat diantaranya orang kaya, orang kuat bekerja, non muslim, anak dan ayah, istri, keluarga dan kerabat Rasulullah. Jika zakat itu sudah diberikan kepada sasaran yang tepat tapi di antara mereka ada yang termasuk golongan fakir namun termasuk dalam kategori fasiq. Dalam hal ini jika dilihat dari segi fakir atau miskinnya maka ia termasuk kepada golongan yang berhak menerima zakat dan orang fasiq juga tidak termasuk kepada golongan yang diharamkan menerima zakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum memberikan zakat kepada orang fasiq dalam kajian filosofis hukum Islam. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (library research) dengan data utama berasal dari jurnal, buku, dan internet. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mencatat, mengelompokkan sesuai dengan tema yang dibahas, kemudian dianalisis menggunakan teori menggunakan teori deskriptif, induktif dan menyajikannya menjadi tulisan yang layak untuk dibaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara filosofis hukum Islam orang fasiq berhak mendapat peruntukan zakat akan tetapi pertama, hukumnya makruh jika dengan diberikanya harta zakat maka tidak berubah dan tetap kepada kefasiqannya pada level tahsiniyah. Kedua hukumnya mubah jika dengan pemberian harta zakat akan menrubah ke fasiqan nya menjadikan mereka mau untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah pada level tahsiniyah.
INTERVENSI HUKUM ISLAM TERHADAP HUKUM KEWARISAN ADAT MINANGKABAU Marlina, Selfia; Yenti, Endri
El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 2 (2023): EL-AHLI : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/el-ahli.v4i2.1269

Abstract

Abstract Minangkabau has two forms of inheritance, namely high inheritance and low inheritance and the kinship system in Minangkabau adheres to the matrilineal principle. Because in Minangkabau custom there are two forms of inheritance distribution, namely individual and collective, so there are differences in inheritance distribution in adat and Islamic law. The Compilation of Islamic Law which is a collection of rules used as a reference for Muslims in Indonesia also regulates inheritance. This study aims to see whether Islamic law intervenes in customary law, especially in the Compilation of Islamic Law regarding inheritance. This study uses a literature review (library research) with a descriptive method through a qualitative approach with the main data coming from journals, books, and the internet. Data collection is done by reading, taking notes and comparing according to the themes discussed. The results of this study indicate that there is an intervention Islamic law regarding the inheritance system that exists in Minangkabau custom in several articles in the Compilation of Islamic Law, for low inheritance in its distribution in customary law and KHI both use faraidh law, while high inheritance according to KHI is not included in inheritance because ownership cannot be individually owned. Keyword: Islamic Law, Minagkabau Inheritance