Permasalahan yang dijelaskan pada penelitian ini yaitu pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Pancasila yang bersifat teoritis kurang melibatkan strategi yang interaktif atau berbasis pratek sehinggan menyebabkan peserta didik cenderung bosan dan mengantuk yang dapat menghambat keterampilan sosial peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat mengembangkan keterampilan sosial peserta didik pada mata pelajaran pendidikan Pancasila kelas X di SMA Negeri 1 Kota Tangerang. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan oleh peneliti dengan cara mengumpulkan data melalui melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru Pendidikan Pancasila dan Peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif model Miles & Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berdiferensiasi dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, penggunaan media, serta evaluasi. Pada tahap perencanaan, guru melakukan asesmen diagnostik dan merancang materi serta moda pembelajaran yang bervariasi sesuai kebutuhan peserta didik. Tahap pelaksanaan melibatkan kegiatan dan latihan yang bervariasi, interaksi aktif, umpan balik berkelanjutan, serta pembentukan kelompok berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar. Penggunaan media pembelajaran yang digunakan beragam, termasuk poster, maket, alat musik, dan properti lainnya, yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif dan mendukung proses pembelajaran yang lebih inklusif dan kondusif. Evaluasi dilakukan melalui penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta tindak lanjut pembelajaran yang menekankan penguatan motivasi dan refleksi. Secara keseluruhan, strategi pembelajaran berdiferensiasi di SMAN 1 Kota Tangerang dapat berkontribusi positif dalam mengembangkan keterampilan sosial peserta didik kelas X seperti komunikasi, kolaborasi, dan kerja sama dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan acuan bagi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru pendidikan Pancasila untuk memodifikasi strategi pembelajaran, sumber daya, dan evaluasi mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan, minat, dan profil belajar peserta didik.