Bahan ajar merupakan salah satu elemen penting yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar. Etnomatematika merupakan elemen penelitian yang menggabungkan matematika dan budaya sebagai bagian utama dalam studi ini. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan materi pembelajaran etnomatematika yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Masjid Tionghoa (Babah Alun) dalam upaya meningkatkan kemampuan matematika siswa. Metode penelitian menerapkan model Research and Development (R&D). Metode pengumpulan data dilaksanakan melalui ujian, pengamatan, verifikasi oleh para ahli, penilaian dari pengajar, dan kuesioner siswa. Tahapan dalam pengembangan bahan ajar menggunakan model 4-D mencakup define, design, dan develop. Pada setiap langkah mendefinisikan perlu latar belakang yang menunjukkan pentingnya materi ajar etnomatematika dengan nuansa masjid Tionghoa (Babah Alun) yang menegaskan bahwa pembelajaran dilakukan secara kontekstual di Sekolah Dasar. Tahap desain melibatkan proses merancang materi pembelajaran dari sampul, konten, hingga bagian akhir. Tahap pengembangan dilakukan dengan merevisi draf awal guna memperoleh skor optimal yang dinyatakan valid sebesar 3,94 dalam kategori sangat valid. Selain itu, kelayakan penggunaan bahan ajar yang telah dievaluasi oleh guru memperoleh skor 4,68 dengan kategori sangat baik. Oleh karena itu, penerapan bahan ajar dalam proses pembelajaran dilaksanakan dua kali, di mana siswa diberikan soal pre-test dan post-test untuk menilai efektivitas produk tersebut. Berdasarkan tabel nilai perbandingan sebelum dan setelah penggunaan produk bahan ajar. Sebelum memanfaatkan bahan ajar yang telah dikembangkan, diperoleh nilai rata-rata siswa mencapai 66,80 Skor ini dianggap rendah dan bahkan jauh dari standar ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Selanjutnya, percobaan penggunaan bahan ajar yang berlandaskan etnomatematika di kelas yang sama menghasilkan rata-rata 87,60 dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 20,8%, maka implikasi dari hasil validasi yaitu bahan ajar yang telah divalidasi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.