Faringitis merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan atas yang sering terjadi pada anak usia sekolah, termasuk di lingkungan pesantren, dan dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Rendahnya pengetahuan santri mengenai penyebab, gejala, dan pencegahan faringitis menjadi faktor risiko meningkatnya prevalensi penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas VII mengenai faringitis di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Metode yang digunakan adalah studi analitik deskriptif dengan pendekatan pre-eksperimental melalui desain pre-test dan post-test. Sebanyak 50 responden dipilih secara acak dan diberikan penyuluhan edukatif menggunakan media presentasi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan rata-rata skor pengetahuan dari pre-test (43,60) ke post-test (62,80), dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05), yang mengindikasikan efektivitas intervensi edukatif. Sebanyak 35 responden mengalami peningkatan skor, sementara hanya 7 responden mengalami penurunan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyuluhan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang faringitis. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi pendidikan kesehatan berbasis sekolah/pesantren dapat menjadi strategi preventif efektif dalam menurunkan risiko penyakit menular seperti faringitis di kalangan remaja. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang penyuluhan terhadap perubahan perilaku pencegahan penyakit.