Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Diversifikasi dan Pengembangan Produk Hasil Samping Industri Rajungan: Pemberdayaan Masyarakat Mini Plant di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Trilaksani, Wini; Bambang, Bambang; Ramadhan, Wahyu; Santoso, Joko; Santosa, Zacky Ariviaie; Bambang , Bambang
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.1.94-101

Abstract

The crab canning industry in Pemalang Regency has been built for over three decades and has become the largest in Indonesia, with 13 mini-plant units. Boiling and stripping are the main activities that produce a large amount of waste, causing pollution. The crab waste currently utilized by the local community as animal feed. Therefore, disseminating knowledge and skills regarding diversification and product development is necessary. The training aimed to deliver knowledge and skills concerning diversification and development of products for the mini-plant in Pemalang. Training consists of pre-activities, delivery of innovative content, development of various by-products, and evaluation. The innovative topic includes handling and potential use as instant food, snacks, seasoning, nova ingredients, and other non-food products. Diversification includes the innovation of traditional community-based products (tempe rajungan (teraja) and abon vegetable rajungan anaraja), innovation of regionally processed products ("cactus crab" similar to the typical snack of Pemalang "ogel ogel"), instant and seasoning as well (soup cream, petis, and souce). The response rate/change in knowledge and skill attitudes is classified as very high, ranging from 70% to 100%. The post-activity evaluation after three months, a processors and marketers group (Poklasar) of various processed products named "Gira Sari," with the primary production of snacks for souvenirs. Local extension workers accompany the Gira Sari Group in the activity. Challenges such as non-standard utensils, raw materials, packaging, lack of business strategy knowledge, and financial analysis require immediate solutions.
EVALUASI EFEKTIFITAS KONFIGURASI SOIL NAILING TERHADAP STABILITAS LERENG SEBAGAI ALTERNATIF PROTEKSI LERENG PADA GALIAN DALAM STUDI KASUS JALAN TOL RUAS RENGAT PEKANBARU SEKSI LINGKAR PEKANBARU Rahmat, Abdullah Nur; Fahmi, Ahmad; Firmansyah, Andrian; Bambang , Bambang
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i6.60171

Abstract

Pada Jalan Tol Ruas Rengat – Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru terdapat lokasi trase yang melewati area perbukitan. Untuk mencapai elevasi rencana Finis Grade (FG) maka diperlukan metode konstruksi open cut atau galian dalam +/- 20 m. Kondisi tanah di Provinsi Riau khususnya yang dilintasi Jalan Tol Rengat – Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru – IC. Bypass Pekanbaru berjenis lempung dengan plastisitas sedang – tinggi. Dengan kondisi tersebut maka diusulakan melakukan perkuatan dengan menggunakan soil nailing. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konfigurasi panjang serta sudut pemasangan soil nailing terhadap faktor keamanan (FK) lereng global dan internal dengan jenis karakteristik tanah lempung serta pengaruh perkuatan soil nailing pada kondisi stabilitas jangka panjang dan kondisi pseudostatic. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan permodelan Finite Element Analysis (FEA) menggunakan program Plaxis 2D dan model konstitutif Hardening Soil Models (HSM). Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa nilai Faktor Kemananan (FK) Stabilitas Global Lereng mengalami peningkatan seiring bertambahnya Panjang dan Sudut Pemasangan Nailing. Efektifitas tertinggi peningkatan nilai FK Stabilitas Global dari kondisi tanpa perkuatan yaitu pada nail dengan panjang 30 meter dan sudut pemasangan 100 - 300 sebesar (36% - 100 %). Nilai Faktor Keamanan (FK) Stabilitas Internal terhadap Tahanan Cabut Nailing juga mengalami peningkatan seiring bertambahnya Panjang Nailing namun dengan Sudut Pemasangan yang semaikin kecil dengan nilai Tahanan Tarik yang secara keseluruhan telah memenuhi kriteria FK > izin untuk semua variasi panjang dan sudut pemasangan nailing. Penigkatan Nilai Faktor Kemananan (FK) Stabilitas Global Lereng hanya terjadi pada kondisi Layan Jangka Panjang (Static Condition) namun untuk kondisi Gempa (Pseudostatic) perkuatan Soil Nailing tidak memberikan dampak signifikan pada lereng dengan jenis tanah lempung. Pada sudut pemasangan 300 secara keseluruhan untuk panjang 30 m, 28 m, dan 26 m memiliki hasil yang paling efektif dan efisien dengan peningkatan nilai FK sebesar 86% - 100% dari kondisi awal tanpa perkuatan. Perkuatan lereng menggunakan soil nailing paling efektif pada panjang 30 meter dengan sudut 300, diikuti dengan sudut 200 pada kondisi gempa dan kondisi statik.