Pasar modal Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi dan pendanaan untuk perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kapitalisasi pasar, penerbitan obligasi, inflasi, dan nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menggunakan model regresi linier, penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel tersebut dan pertumbuhan ekonomi, yang diukur dengan logaritma Produk Domestik Bruto (lnGDP). Hasil analisis menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan koefisien sebesar 0,0015 dan p-value 0,0000. Sebaliknya, penerbitan obligasi memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan koefisien sebesar -0,0442 dan p-value 0,0000, yang mengindikasikan bahwa peningkatan penerbitan obligasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menurunkan stabilitas ekonomi. Inflasi menunjukkan hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan koefisien 0,3758 dan p-value 0,0084, sedangkan nilai tukar tidak memiliki pengaruh signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa penguatan kapitalisasi pasar dan pengelolaan obligasi yang lebih bijaksana dapat meningkatkan efektivitas pasar modal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung penguatan pasar modal dan pengelolaan instrumen keuangan secara optimal sangat diperlukan untuk menciptakan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.